Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, menghadiri peresmian Masjid Nurullah di Solnechnogorsk, salah satu kota satelit wilayah Moskow, Rusia, sekitar 75 kilometer dari Kota Moskow, Minggu (17/6), dan mengharapkan hubungan kedua bangsa semakin lebih erat.

Kehadiran Dubes Wahid itu memenuhi undangan Ravil Gaynutdin, Ketua Dewan Mufti Rusia, yang juga Ketua Majelis Muslim Federasi Rusia, demikian keterangan Sekretaris Pertama Fungsi Penenrangan, Sosial dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Pensosbud KBRI) Moskow, Enjay Diana, kepada ANTARA News, Senin.

Dalam acara peresmian itu hadir pula Duta Besar Palestina dan Sudan, serta perwakilan Administrasi Presiden Federasi Rusia, perwakilan Pemerintah Regional Moskow, Kepala Distrik Kota Solnechnogorsk, tokoh agama maupun masyarakat Muslim di Rusia.

Dalam sambutannya, Ravil Gaynutdin mengemukakan di Rusia dibuka sejumlah masjid, tidak hanya di Solnechnogorsk, tetapi juga di Kostroma, Arhangelsk dan berbagai wilayah lainnya.

Ravil Gaynutdin mengapresiasi kehadiran Duta Besar negara sahabat, termasuk Indonesia, dalam acara peresmian masjid di Solnechnogorsk ini.

"Di sini ada duta besar Indonesia. Anda tahu bahwa Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia," kata Ravil Gaynutdin, saat memberikan sambutan pembukaan.

Pada acara tersebut, Dubes Wahid didaulat memberikan sambutan yang menyambut baik peresmian masjid itu guna menunjukan berkembangnya Islam di Rusia dan hubungan baiknya dengan RI.

Dubes Wahid mengaku telah mengunjungi 20 provinsi atau wilayah bagian selama lebih dari dua tahun bertugas di Rusia, dan selalu menyempatkan diri mengunjungi masjid setempat.

Ditambahkan bahwa Indonesia dan Rusia memiliki kesamaan sebagai negara multietnis, multibudaya dan multiagama, dan kedua negara sama-sama mempromosikan nilai-nilai toleransi.

Di Rusia terdapat sekitar 180 suku bangsa dan di Indonesia sekitar 700-an, ujarnya

Sejak kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Rusia pada Mei 2016 lalu, ia mengemukakan bahwa hubungan kedua negara semakin berkembang, namun perlu terus ditingkatkan lebih jauh lagi, khususnya kerja sama antar masyarakat muslim, termasuk di kalangan pengusaha Muslim.

Ia juga menyampaikan rencana mengadakan bisnis forum para pengusaha muslim Indonesia-Rusia pada Mei 2019 dalam rangka Kazan Summit di Kazan, Republik Tatarstan.

KBRI Moskow akan bekerja sama dengan International Association of International Association of Islamic Business (IAIB) di Rusia untuk meralisasikan rencana tersebut.

Selain itu, Dubes Wahid mengundang para pengusaha muslim Rusia untuk menghadiri Forum Bisnis Rusia-Indonesia di Moskow dan Trade Expo Indonesia di BSD City, Indonesia . Dubes mengundang masyarakat muslim untuk menghadiri Festival Indonesia ketiga di Taman Krasnaya Presnya, Moskow.

Rusia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di Eropa yang jumlahnya sekitar 25 juta orang. Oleh karena, itu terdapat potensi kerja sama, termasuk di bidang ekonomi, perdagangan dan pariwisata berbasis Islam. Indonesia dan Rusia telah menjalin kerja sama di bidang pendidikan Islam.

Sejumlah mahasiswa muslim Rusia telah belajar di perguruan tinggi Islam di Indonesia, melalui beasiswa dari Kementerian Agama RI.

Di antara mahasiswa yang lulus tersebut terdapat yang menjadi imam, pengajar di perguruan tinggi Islam atau bekerja di lembaga majelis muslim di Rusia. Beberapa di antaranya, seperti Miratullo, lulusan Universitas Islam Negeri Malang yang memiliki usaha restoran Indonesia di Kazan, Republik Tatartsan. Artur Gubaydullin, lulusan Universitas Islam Negeri Jakarta yang saat ini bekerja di Dewan Mufti Rusia.

Pembangunan Masjid Nurullah merupakan masjid ke delapan di Moskow Region. Sementara itu, di seluruh Rusia sendiri terdapat sekitar 8.500 masjid. Di Moskow Region ada lebih dari 110 ribu umat Muslim.

Sholat Idul Fitri beberapa waktu lalu dilakukan di 39 tempat di Moskow Region, termasuk di Masjid Nurullah, Solnechnogorsk.

Masjid Nurullahluasnya sekira 400 meter persegi dan dapat menampung 450 jemaah. Pada saat perayaan hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri dan juga Shalat Jumat, Masjid Nurullah dihadiri ribuan jemaah. Masjid berdiri kokoh dan indah tidak jauh dari jalan protokol yang melintasi jalur Moskow-St. Petersburg.

Di samping bangunan utama masjid ini terdapat bangunan terpisah yang tidak begitu besar yang digunakan tempat sholat wanita dan madrasah. Peresmian masjid yang bersamaan dengan perayaan Idul Fitri 1439 Hijriyah merupakan waktu yang sudah lama ditunggu-tunggu masyarakat muslim setempat.

Pembangunan masjid itu membutuhkan waktu sekitar 18 tahun, sejak peletakan batu pertama pada 2000 oleh Ketua Dewan Mufti Rusia.