"Alhamdulillah 95 persen satwa koleksi dalam kondisi sehat dan bisa dipamerkan. Tenaga kesehatan satwa kami selalu memantau kondisi kesehatan mereka," ujarnya, Senin.
Baca juga: 85.000-an orang berwisata Lebaran di Ragunan
Dina mengatakan bila ada satwa koleksi yang tidak dalam keadaan sehat, maka tenaga kesehatan segera melakukan perawatan dan satwa tersebut tidak akan dipertujukkan ke pengunjung.
Satwa yang sakit bila dipaksakan untuk dipamerkan, menurut dia, tidak akan baik bagi kondisinya sekaligus dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengunjung Taman Margasatwa Ragunan.
"Koleksi kami juga bertambah empat ekor kanguru hasil pertukaran dari Taman Satwa Taru Jurug Solo pada Mei lalu. Kanguru tersebut ditukar dengan burung pelikan dan rusa," tuturnya.
Dina mengatakan pertukaran tersebut merupakan bagian dari konservasi satwa. Bila lembaga konservasi memiliki satu jenis satwa yang berlebih, maka akan saling bertukar untuk pemerataan.
Selain kanguru, Taman Margasatwa Ragunan juga mendapat tambahan koleksi berupa seekor trenggiling hasil pengembangbiakan sendiri.
"Trenggiling hasil pengembangbiakan sendiri lahir April lalu. Saat ini belum dipamerkan karena masih dipantau kesehatannya," katanya menambahkan.