Beijing (ANTARA News) - Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Cabang Istimewa Taiwan berhasil menghimpun zakat senilai 413.000 NTD atau sekitar Rp192,045 juta dari para tenaga kerja Indonesia selama Ramadhan.

"Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah penghimpunan zakat yang dilakukan Lazisnu Taiwan pada Ramadhan tahun ini naik dua kali lipat," kata juru bicara Pengurus Cabang Istimewa NU Taiwan, Sumarji, kepada Antara di Beijing, Senin.

Menurut dia, hal itu tidak terlepas dari sosialisasi yang gencar dilakukan para petugas Lazisnu di lapangan sejak pertengahan Ramadhan.

"Selain menyebar brosur dan selebaran, kami juga melakukan sosialisasi melalui majelis-majelis taklim di bawah naungan PCINU, termasuk ranting-ranting NU di beberapa wilayah di Taiwan," ujarnya.

Hampir seluruh zakat yang dihimpun Lazisnu Taiwan disalurkan kepada beberapa pihak yang berhak mendapatkan zakat, baik individu maupun kelompok, di Indonesia.

"Penyebarannya pun relatif merata, hampir semua provinsi di Jawa, Sumatera, Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sulawesi mendapatkan penyaluran zakat dari kami," kata Ketua Lazisnu Taiwan Nur Kholiq menambahkan.

Beberapa yayasan panti asuhan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga mendapatkan penyaluran zakat dari Lazisnu Taiwan.

Selain itu, Lazisnu juga menyalurkan zakat kepada beberapa mualaf dan tempat-tempat penampungan TKI bermasalah di Taiwan.

Lazisnu Taiwan juga sering kali menyalurkan bantuan, baik berupa uang tunai maupun kebutuhan logistik, di beberapa daerah di Indonesia yang dilanda bencana alam.

Jumlah TKI di Taiwan sampai saat ini diperkirakan mencapai 250 ribu orang, baik yang bekerja di sektor formal maupun informal.

PCINU Taiwan hampir setiap pekan menggelar kegiatan keagamaan dan pemberdayaan para TKI di kantor sekretariat di kawasan Taipei Main Station.

Bahkan setiap bulan sekali PCINU Taiwan turut memfasilitasi mendatangkan beberapa penceramah dari Indonesia yang diundang beberapa majelis taklim di Pulau Formosa itu.

Pemerintah Taiwan juga sering kali melibatkan PCINU dalam berbagai kegiatan, termasuk pemberdayaan para TKI.

Baca juga: GWO-KDEI latih TKI Taiwan masak mi halal

Baca juga: Indonesia perjuangkan kenaikan upah migran di Taiwan