Arus Balik
Operator Cipali sarankan pemudik hindari puncak arus balik
17 Juni 2018 23:06 WIB
Kendaraan pemudik memadati pintu tol Cipali Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (12/6/2018). Pada H-3 Lebaran, arus mudik di tol Cipali terpantau ramai lancar. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Cirebon (ANTARA News) - PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku operator jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mengimbau pemudik yang hendak kembali ke Jakarta untuk mengatur waktu dan menghindari puncak arus balik.
"Kami imbau pemudik untuk melakukan manajemen waktu, baiknya hindari tanggal 19-20 Juni yang diperkirakan menjadi puncak arus balik," kata General Manajer PT LMS, Suyitno melalui pesan yang diterima di Cirebon, Minggu.
Baiknya, kata Suyitno, para pemudik yang hendak balik ke Jakarta untuk selalu memantau lalu lintas rute yang akan dilalui, agar tidak terjebak pada kemacetan.
Baca juga: Petugas berlakukan lalu lintas satu arah Tol Cipali-Brexit
Selain itu pihak LMS juga berpesan pada saat arus balik, pemudik disarankan untuk mengisi BBM hingga tangki penuh sebelum memasuki Tol Cipali, agar tidak perlu antre di SPBU.
"Tidak hanya itu, kami juga mengimbau kepada pengguna jalan Tol Cipali sebaiknya tidak berhenti di bahu jalan karena hal ini dapat membahayakan diri sendiri dan pengendara lain," tuturnya.
Baca juga: Kapolri: Masalah Tol Cipali minim tempat istirahat
"Jika rest area terpantau telah memenuhi kapasitas, pengemudi bisa beristirahat, mengisi BBM dan menyempatkan untuk berwisata kuliner di luar area Tol Cipali dengan menuju gerbang tol terdekat," lanjutnya.
Karena kata Suyitno, meskipun sudah keluar tol, namun pengemudi bisa kembali masuk ke dalam tol Cipali dan total tarifnya akan tetap sama jika dihitung jumlah yang dibayarkan.
"Mengenai kecepatan berkendara di jalur Tol Cipali, LMS mengimbau agar pengemudi tetap mematuhi batas kecepatan maksimal 100 kilometer per jam," katanya.
"Diharapkan untuk menjaga jarak aman, misalnya 80 sampai 100 meter untuk kecepatan 100 kilometer per jam. Tetap patuhi arahan petugas tol dan kepolisian agar mudik tahun ini berjalan aman dan nyaman," kata Suyitno.
Baca juga: DPR menilai kemacetan masih terjadi saat arus mudik 2018
"Kami imbau pemudik untuk melakukan manajemen waktu, baiknya hindari tanggal 19-20 Juni yang diperkirakan menjadi puncak arus balik," kata General Manajer PT LMS, Suyitno melalui pesan yang diterima di Cirebon, Minggu.
Baiknya, kata Suyitno, para pemudik yang hendak balik ke Jakarta untuk selalu memantau lalu lintas rute yang akan dilalui, agar tidak terjebak pada kemacetan.
Baca juga: Petugas berlakukan lalu lintas satu arah Tol Cipali-Brexit
Selain itu pihak LMS juga berpesan pada saat arus balik, pemudik disarankan untuk mengisi BBM hingga tangki penuh sebelum memasuki Tol Cipali, agar tidak perlu antre di SPBU.
"Tidak hanya itu, kami juga mengimbau kepada pengguna jalan Tol Cipali sebaiknya tidak berhenti di bahu jalan karena hal ini dapat membahayakan diri sendiri dan pengendara lain," tuturnya.
Baca juga: Kapolri: Masalah Tol Cipali minim tempat istirahat
"Jika rest area terpantau telah memenuhi kapasitas, pengemudi bisa beristirahat, mengisi BBM dan menyempatkan untuk berwisata kuliner di luar area Tol Cipali dengan menuju gerbang tol terdekat," lanjutnya.
Karena kata Suyitno, meskipun sudah keluar tol, namun pengemudi bisa kembali masuk ke dalam tol Cipali dan total tarifnya akan tetap sama jika dihitung jumlah yang dibayarkan.
"Mengenai kecepatan berkendara di jalur Tol Cipali, LMS mengimbau agar pengemudi tetap mematuhi batas kecepatan maksimal 100 kilometer per jam," katanya.
"Diharapkan untuk menjaga jarak aman, misalnya 80 sampai 100 meter untuk kecepatan 100 kilometer per jam. Tetap patuhi arahan petugas tol dan kepolisian agar mudik tahun ini berjalan aman dan nyaman," kata Suyitno.
Baca juga: DPR menilai kemacetan masih terjadi saat arus mudik 2018
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: