Jakarta (ANTARA News) - Puncak arus balik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, diperkirakan terjadi pada Jumat depan (22/6) atau H+6, dengan pada hari itu ada tujuh kapal yang mengangkut masing-masing 4.700 penumpang.

"Di Pelabuhan Tanjung Priok, puncak arus balik diperkirakan Jumat (22/6) karena ada mudik gratis," kata Plt Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Lollan, di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan pada puncak arus balik itu diperkirakan ada tujuh kapal yang akan berlabuh, terdiri dari satu kapal besar, dua kapal ternak, dan empat kapal perintis, dengan kapasitas penumpang sebanyak 4.700 orang.

Menurut dia, arus balik gratis dengan menggunakan kapal yang disediakan pemerintah pada tanggal tersebut, memiliki tingkat okupansi 90 persen.

"Kapasitas penumpang pada hari itu yang datang 4.700 orang, okupansi pendaftarannya sudah mencapai 90 persen," ujarnya.

Baca juga: Rata-rata okupansi penumpang Tanjung Priok 70 persen

Menurut dia, mayoritas kapal yang akan tiba pada puncak arus balik tersebut berasal dari Semarang dengan tujuan akhir Jakarta.

Selain itu, Lollan mengatakan tingkat kedatangan penumpang pada Minggu (17/6) atau H+1 belum menunjukkan angka signifikan karena data dari pihaknya perhari Sabtu (16/6) jumlah penumpang yang turun hanya 500 orang.

"Jumlah arus balik baru sedikit, baru yang reguler sehingga belum bisa dikatakan puncak arus balik," katanya.

Lollan juga menjelaskan pihaknya tidak melakukan persiapan khusus dalam rangka menghadapi arus balik lebaran 2018 karena semua elemen yang ikut menyukseskan arus mudik dan arus balik di Pelabuhan Tanjung Priok sudah siaga penuh, yaitu dari Kementerian Perhubungan maupun Kepolisian.

Untuk pengamanan di pelabuhan, menurut dia tidak ada peningkatan status keamanannya karena sejauh ini kondisi aman terkendali.

Baca juga: 31.795 pemudik berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok