Jalur Selatan lintas Nagreg macet tengah malam
17 Juni 2018 02:02 WIB
Dokumentasi Sejumlah pemudik memasuki jalur Lingkar Nagreg, kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/9/2009). Kemacetan H+4 di daerah Nagreg semakin meningkat, bahkan peningkatan volume kendaraan bertambah hari ini, untuk menyiasati kemacetan pihak kepolisian melakukan sistem buka tutup jalur. (ANTARA/agus bebeng)
Bandung (ANTARA News) - Arus lalu lintas kendaraan di Jalur Selatan Jawa Barat (Jabar) lintas Cialengka-Nagreg mengarah Kabupaten Garut terjadi kemacetan di beberapa titik yakni kawasan Nagreg atau By Pass dan Jalan Cagak baik menuju ke arah Tasikmalaya maupun Garut sejak Sabtu malam sampai Minggu dini hari.
Hingga pukul 01.00 WIB, arus kendaraan pada dua lajur di Jalan By Pass yang didominasi kendaraan roda empat terjadi kepadatan mengarah ke Nagreg, sedangkan arah sebaliknya ramai lancar.
Sedangkan di kawasan memasuki turunan Jalan Nagreg dalam satu jalur tersebut terjadi kepadatan arus kendaraan di empat lajur.
Selanjutnya terjadi kemacetan di jalur mengarah ke Limbangan, sementara di jalur menuju Garut Kota lancar, meskipun kembali tersendat di kawasan perbatasan Garut-Bandung.
Antrean kendaraan di jalur itu karena adanya penyempitan lajur dari dua lajur menjadi satu lajur ke arah Limbangan.
Arus kendaraan dari arah Nagreg menuju Limbangan tersebut harus antre bergantian memasuki satu lajur.
Bahkan di jalur menuju Garut Kota juga terjadi hambatan karena adanya penyempitan jalan dari dua lajur menjadi satu lajur.
Selain di jalur Limbangan, antrean kendaraan juga terjadi di kawasan Kadungora, kemudian Leles.
Polisi setempat sesekali memberlakukan sistem satu arah atau `one way` untuk mengurai kepadatan di Jalan Raya Kadungora.
Selain arus kendaraan menuju Garut, kepadatan juga terjadi dari arah sebaliknya, bahkan terjadi kemacetan panjang ketika polisi memberlakukan satu arah.
Seorang pengendara yang hendak pulang ke Garut, Ayu mengatakan, cukup lama terjebak kemacetan di kawasan Nagreg.
Akibat kemacetan itu, kata dia, jarak tempuh menjadi lama, seperti biasanya dari Cicalengka sampai ke Kadungora kurang lebih 30 menit, berbeda saat musim mudik hampir satu sengah jam.
"Mulai macetnya sebelum perlintasan Nagreg, kemudian saat turunan dan Jalan Cagak Nagreg, di Kadungora juga macet tapi terbantu sama diberlakukannya one way," katanya.
Hingga pukul 01.00 WIB, arus kendaraan pada dua lajur di Jalan By Pass yang didominasi kendaraan roda empat terjadi kepadatan mengarah ke Nagreg, sedangkan arah sebaliknya ramai lancar.
Sedangkan di kawasan memasuki turunan Jalan Nagreg dalam satu jalur tersebut terjadi kepadatan arus kendaraan di empat lajur.
Selanjutnya terjadi kemacetan di jalur mengarah ke Limbangan, sementara di jalur menuju Garut Kota lancar, meskipun kembali tersendat di kawasan perbatasan Garut-Bandung.
Antrean kendaraan di jalur itu karena adanya penyempitan lajur dari dua lajur menjadi satu lajur ke arah Limbangan.
Arus kendaraan dari arah Nagreg menuju Limbangan tersebut harus antre bergantian memasuki satu lajur.
Bahkan di jalur menuju Garut Kota juga terjadi hambatan karena adanya penyempitan jalan dari dua lajur menjadi satu lajur.
Selain di jalur Limbangan, antrean kendaraan juga terjadi di kawasan Kadungora, kemudian Leles.
Polisi setempat sesekali memberlakukan sistem satu arah atau `one way` untuk mengurai kepadatan di Jalan Raya Kadungora.
Selain arus kendaraan menuju Garut, kepadatan juga terjadi dari arah sebaliknya, bahkan terjadi kemacetan panjang ketika polisi memberlakukan satu arah.
Seorang pengendara yang hendak pulang ke Garut, Ayu mengatakan, cukup lama terjebak kemacetan di kawasan Nagreg.
Akibat kemacetan itu, kata dia, jarak tempuh menjadi lama, seperti biasanya dari Cicalengka sampai ke Kadungora kurang lebih 30 menit, berbeda saat musim mudik hampir satu sengah jam.
"Mulai macetnya sebelum perlintasan Nagreg, kemudian saat turunan dan Jalan Cagak Nagreg, di Kadungora juga macet tapi terbantu sama diberlakukannya one way," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: