Lebaran 2018
Wisatawan Yogyakarta diimbau perbanyak penggunaan angkutan umum
16 Juni 2018 08:08 WIB
Malioboro Tanpa PKL Turis mancanegara berjalan di kawasan wisata Malioboro yang kosong tanpa ada Pedagang Kali Lima (PKL), Becak dan Andong di Malioboro, Yogyakarta, Selasa (26/9/2017). Pemerintah setempat berencana akan meliburkan aktivitas pedagang kaki lima, seniman jalanan, andong, becak dan pedagang asongan di sepanjang Jalan Malioboro setiap 35 hari sekali tepatnya hari Selasa Wage guna melakukan pembersihan dan perawatan rutin kawasan Malioboro yang merupakan destinasi wisata andalan Yogyakarta. (ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)
Yogyakarta (ANTARA News) - Wisatawan yang hendak menghabiskan masa libur Lebaran di Kota Yogyakarta diimbau memperbanyak penggunaan angkutan umum karena keterbatasan lahan parkir dan agar tidak terjebak kepadatan lalu lintas.
Jenis angkutan umum sudah cukup banyak. Mulai dari bus Transjogja, taksi hingga moda angkutan online. Semuanya bisa diakses dengan mudah, kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho di Yogyakarta, Sabtu.
Wirawan berharap, penggunaan angkutan umum tersebut akan membantu menurunkan tingkat kepadatan lalu lintas di Kota Yogyakarta dan wisatawan pun tidak direpotkan untuk mencari lokasi parkir di sekitar tempat wisata.
Apalagi lokasi dan kapasitas parkir di sekitar kawasan wisata utama di Kota Yogyakarta terbatas sehingga jika seluruh wisatawan datang menggunakan kendaraan pribadi, maka dimungkinkan mereka akan sulit mencari lokasi parkir sehingga mereka terus berputar-putar untuk mencari lahan parkir yang kosong, katanya.
Akibatnya, lanjut Wirawan, kondisi lalu lintas di kawasan wisata utama di Kota Yogyakarta seperti Malioboro akan semakin padat karena banyak wisatawan yang terus berputar mengelilingi kawasan itu untuk mencari lokasi parkir.
Jika tidak memperoleh lokasi parkir di kawasan Malioboro, maka wisatawan bisa memarkir kendaraannya di lokasi lain dan kemudian menggunakan angkutan umum untuk masuk Malioboro, katanya.
Wirawan menyebut, imbauan penggunaan moda transportasi umum tersebut terkait dengan perkiraan meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi oleh pemudik pada tahun ini. ?Diperkirakan terjadi kenaikan sebesar 50 hingga 70 persen pemudik dengan kendaraan pribadi tahun ini, katanya.
Sementara itu, beberapa titik lokasi parkir yang dapat digunakan oleh wisatawan saat berkunjung ke Malioboro di antaranya berada di Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali, Senopati, Sriwedani, sirip-sirip jalan di Malioboro dan sejumlah parkir alternatif yaitu di Ketandan, sisi barat Radio Arma Sebelas dan di THR Purawisata.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memperkirakan puncak kepadatan saat libur Lebaran terjadi pada Rabu (20/6) atau hari terakhir cuti bersama.
Sejumlah upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di antaranya, memasang pagar pembatas di sejumlah ruas jalan untuk mengurangi hambatan dari kendaraan yang memotong arus atau berbalik arah, serta menerapkan pengaturan durasi lampu lalu lintas.
"Kami akan atur durasi lampu hijau yang lebih lama di lampu lalu lintas mengarah ke luar Kota Yogyakarta. Sejumlah papan petunjuk arah jalan alternatif pun sudah dipasang di beberapa titik agar wisatawan tidak terjebak kepadatan lalu lintas di tengah kota," katanya.
Baca juga: 20 bus eks Transjogja ludes terjual
Jenis angkutan umum sudah cukup banyak. Mulai dari bus Transjogja, taksi hingga moda angkutan online. Semuanya bisa diakses dengan mudah, kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho di Yogyakarta, Sabtu.
Wirawan berharap, penggunaan angkutan umum tersebut akan membantu menurunkan tingkat kepadatan lalu lintas di Kota Yogyakarta dan wisatawan pun tidak direpotkan untuk mencari lokasi parkir di sekitar tempat wisata.
Apalagi lokasi dan kapasitas parkir di sekitar kawasan wisata utama di Kota Yogyakarta terbatas sehingga jika seluruh wisatawan datang menggunakan kendaraan pribadi, maka dimungkinkan mereka akan sulit mencari lokasi parkir sehingga mereka terus berputar-putar untuk mencari lahan parkir yang kosong, katanya.
Akibatnya, lanjut Wirawan, kondisi lalu lintas di kawasan wisata utama di Kota Yogyakarta seperti Malioboro akan semakin padat karena banyak wisatawan yang terus berputar mengelilingi kawasan itu untuk mencari lokasi parkir.
Jika tidak memperoleh lokasi parkir di kawasan Malioboro, maka wisatawan bisa memarkir kendaraannya di lokasi lain dan kemudian menggunakan angkutan umum untuk masuk Malioboro, katanya.
Wirawan menyebut, imbauan penggunaan moda transportasi umum tersebut terkait dengan perkiraan meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi oleh pemudik pada tahun ini. ?Diperkirakan terjadi kenaikan sebesar 50 hingga 70 persen pemudik dengan kendaraan pribadi tahun ini, katanya.
Sementara itu, beberapa titik lokasi parkir yang dapat digunakan oleh wisatawan saat berkunjung ke Malioboro di antaranya berada di Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali, Senopati, Sriwedani, sirip-sirip jalan di Malioboro dan sejumlah parkir alternatif yaitu di Ketandan, sisi barat Radio Arma Sebelas dan di THR Purawisata.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memperkirakan puncak kepadatan saat libur Lebaran terjadi pada Rabu (20/6) atau hari terakhir cuti bersama.
Sejumlah upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di antaranya, memasang pagar pembatas di sejumlah ruas jalan untuk mengurangi hambatan dari kendaraan yang memotong arus atau berbalik arah, serta menerapkan pengaturan durasi lampu lalu lintas.
"Kami akan atur durasi lampu hijau yang lebih lama di lampu lalu lintas mengarah ke luar Kota Yogyakarta. Sejumlah papan petunjuk arah jalan alternatif pun sudah dipasang di beberapa titik agar wisatawan tidak terjebak kepadatan lalu lintas di tengah kota," katanya.
Baca juga: 20 bus eks Transjogja ludes terjual
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: