Moskow (ANTARA News) - Presiden Vladimir Putin, Kamis (14/6), menyampaikan undangan agar Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dapat berkunjung ke Rusia kepada seorang pejabat senior Korea Utara, sementara dia memuji hasil pertemuan Kim dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Menjamu Kim Yong Nam, kepala negara seremonial Korea Utara, Putin mengatakan KTT bersejarah dengan presiden AS itu tidak diragukan lagi adalah sebagai langkah pertama menuju penyelesaian penuh.

“Berkat pertemuan ini, kemungkinan skenario negatif telah disingkirkan,” kata Putin.

“Tentu saja KTT tersebut menciptakan situasi untuk kemajuan lebih lanjut dan mengurangi ketegangan umum di sekitar semenanjung Korea,” imbuhnya.

Trump dan Kim membuat sejarah pada Selasa dengan mengadakan KTT di Singapura.

Namun, kritikus mengatakan KTT Kim dan Trump lebih condong ke gaya daripada substansi, dengan menghasilkan dokumen yang tidak menjelaskan secara spesifik tentang isu senjata atom Pyongyang.

Putin mengatakan dia akan menyambut kedatangan Kim ke Rusia dengan senang hati, yang mengusulkan mereka bertemu dalam sebuah forum ekonomi di kota pelabuhan timur Vladivostok pada September tahun ini.

Kim belum pernah mengunjungi Rusia, tidak seperti ayahnya, Kim Jong-Il, yang berkunjung ke negara tersebut dengan kereta berlapis baja pada 2011 untuk melakukan pembicaraan dengan Dmitry Medvedev, presiden Rusia pada saat itu.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menjadi pejabat Rusia pertama yang bertemu Kim ketika ia melakukan perjalanan ke Pyongyang pada akhir Mei.

Kedua negara berbagi perbatasan darat yang singkat dan memiliki sejarah ikatan yang telah lama ada. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.

Baca juga: Rusia undang Kim Jong Un ke Moskow