Tokyo (ANTARA News) - Jepang sedang berusaha mengatur pertemuan antara Perdana Menteri Shinzo Abe dan Kim Jong Un setelah pemimpin Korea Utara itu mengatakan dia terbuka untuk melakukan pembicaraan, demikian dilansir media setempat, Kamis (14/6).

Sankei Shimbun melaporkan Kim membahas kemungkinan tersebut dalam pembicaraan bersejarah pada Selasa dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

“Dalam konferensi tingkat tinggi dengan Trump, Kim mengatakan kepada Trump,‘saya bisa bertemu dengan Perdana Menteri Shinzo Abe’,” menurut laporan Sankei.

Jepang menginginkan pembicaraan itu untuk mendorong masalah emosional tentang warga yang diculik Korea Utara puluhan tahun lalu.

Abe pada Kamis menegaskan kembali janji untuk mengupayakan dialog dengan Pyongyang mengenai masalah tersebut saat dia bertemu keluarga korban penculikan.

“Saya akan bertatap muka dengan (Korea Utara) dan berupaya memecahkan masalah penculikan,” katanya kepada keluarga korban.

“Jepang harus mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa KTT tersebut tidak akan berarti jika tidak mencapai kemajuan dalam masalah penculikan.

Pejabat pemerintah mempertimbangkan beberapa kemungkinan, termasuk Abe mengunjungi Pyongyang pada Agustus, menurut laporan Yomiuri Shimbun.

Kemungkinan lain yaitu Abe akan bertemu dengan Kim di sela-sela konferensi di Rusia pada September, kata harian itu.

Beberapa media Jepang melaporkan Kim telah menyatakan kesiapan untuk bertemu dengan Abe ketika dia mengadakan KTT dengan Trump.

Dan Abe telah mengatakan secara terbuka bahwa dia bersedia bertemu Kim guna menyelesaikan masalah penculikan. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.

Baca juga: Gedung Putih: Trump dan Abe akan bertemu sebelum pertemuan Trump-Kim

Baca juga: Jepang pulihkan hubungan dengan Korut jika dua syarat ini dipenuhi