Bogor (ANTARA News) - Ratusan pedagang kaki lima memadati bahu jalan di sepanjang Jl Kapten Muslihat dan Jl Merdeka pada malam takbiran di Kota Bogor, Kamis malam.
Berbagai jenis barang dijajakan oleh pedagang musiman yang memanfaatkan momen malam takbiran untuk mencari tambahan penghasilan.
Barang tersebut mulai dari pakaian, sepatu, sandal, hiasan, mainan, hingga aneka bunga tabur makam dan bunga hiasan.
Harga yang dijual relatif terjangkau mulai dari Rp15 ribu sampai Rp200 ribu per item. Tradisi berjualan di malam takbiran ini sudah menjadi pemandangan rutin setiap tahunnya.
Ribuan warga pun tumpah ruah memadati ruas jalan hingga kemacetan pun tidak terelakkan.
Pedagang ini sudah membuka lapaknya sejak sore, hingga larut malam suasana makin ramai dan padat oleh warga yang berburu perlengkapan lebaran.
"Saya baru sempatnya sekarang beli baju lebaran untuk anak, sibuk jualan jadi ngak ada waktu," kata Tuti warga gang Menteng yang ikut berdesakan dengan ribuan warga yang tumpah ruah di Jl Merdeka dan Kapten Muslihat.
Menurutnya, aktivitas jual beli akan berlangsung hingga pagi, semakin malam semakin ramai oleh pengunjung.
Momen ini menjadi ajang bagi pedagang menjual sejumlah dagangannya yang belum laku. Kebanyakan mereka adalah industri rumahan, dan grosir pabrikan.
"Jual sedapatnya saja, biasanya sampai jam 3 malam baru beres jualan," kata salah seorang pedagang.
Untuk berjualan di bahu jalan tersebut pedagang gratis sedapatnya lokasi, tidak dimintai biaya sewa. Tetapi ada juga petugas yang memungut dari pedagang sebagai uang jatah.
"Lapak tidak bayar, sedapatnya aja lokasi mau dimana bebas. Tapi nanti ada yang pungut jatah preman lah," Jumli salah satu pedagang bunga.
Hingga berita ini diturunkan suasana di Jl Merdeka, Jl Kapten Muslihat hingga Jl Sumeru dan Jl Juanda dipadati oleh warga yang sibuk berjualan beli jelang Lebaran.
PKL di Bogor kuasai trotoar di malam takbiran
14 Juni 2018 23:57 WIB
Dokumentasi Pedagang melakukan transaksi jual beli dengan wisawatan di Jl. Malioboro, Yogyakarta, Senin (4/8/2014). (ANTARA FOTO/Noveradika)
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: