Sambut Lebaran, Kebun Raya Bogor tambah wifi gratis
14 Juni 2018 17:00 WIB
Wisata Kebun Raya Sejumlah pengunjung mengabadikan bagian belakang Istana Bogor dari Kebun Raya Bogor, Jabar, Rabu (22/8). Kebun Raya Bogor yang memiliki luas mencapai 87 hektare dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan ini menjadi tempat favorit wisatawan lokal saat liburan Lebaran dengan jumlah mencapai 23.124 pengunjung, meningkat 17 persen dibandingkan tahun lalu. (FOTO ANTARA/Arif Firmansyah)
Bogor (ANTARA News) - Kebun Raya Bogor (KRB) bersiap menyambut libur Lebaran 2018 dengan menambah fasilitas yang akan melayani pengunjung selama berada di kawasan itu.
"Persiapan tentu ada, di antaranya pembenahan, penyiapan petugas, dan layanan wifi gratis untuk pengunjung," kata Kepala Subbidang Kerja Sama dan Pusat Informasi PKT Kebun Raya-LIPI, Rosniati Apriani Risna, kepada Antara di Bogor, Kamis.
Adapun persiapan yang dimaksudkan yakni pembenahan sarana publik seperti penambahan loket, pemasangan CCTV, revitalisasi taman tematik, dan perbaikan beberapa bagian sarana dan prasarana. "Seperti pengecatan dan perbaikan jalan kecil," katanya.
Selain sarana dan prasaran, manajemen Kebun Raya Bogor menyiapkan tenaga petugas layanan publik, meliputi loket tiketing, keamanan, tenaga kesehatan dan ambulans.
"Kami memastikan pengunjung berasa aman dan nyaman selama berlibur di KRB," katanya.
Libur Idul Fitri 1439 Hijriah ini, lanjutnya, pengunjung Kebun Raya Bogor dapat menikmati layanan `wifi` gratis yang tersebar di 27 titik dalam area Kebun Raya.
Risna menyebutkan layanan wifi publik ini telah diresmikan pada Hari Jadi Kebun Raya Bogor ke-201 pada tanggal 18 Mei 2018.
Lebih lanjut ia menjelaskan untuk pemasangan fasilitas wifi publik ini Kebun Raya Bogor bekerja sama dengan Google CBN.
Lokasi wifi publik paling banyak di kawasan lapangan dekat Tugu Dua Abad Kebun Raya Bogor.
Pemilihan lokasi tersebut karena merupakan lokasi favorit pengunjung Kebun Raya Bogor. Selain itu, lokasi lainnya sekitar kolam teratai raksasa dan sekitar Ecodome.
Juga di kawasan lain seperti Museum Zoologi, Taman Teijsmann dan halaman Geust House Nusa Indah tempat penangkaran Anggrek.
Layanan wifi publik ini setiap APN (access point name) atau nama titik akses wifi publiknya memiliki jangkauan 20 sampai 30 meter.
Fasilitas wifi publik ini, selain untuk menambah layanan di Kebun Raya Bogor juga mendorong meningkatnya pengoperasian aplikasi Jelajah Kebun Raya Bogor dari ponsel pengunjung.
"Semoga pengunjung dapat menggunakan fasilitas wifi publik ini secara bijak, terutama untuk mengoperasikan aplikasi jelajah Kebun Raya Bogor," katanya.
Aplikasi mobile Jelajah Kebun Raya Bogor telah diluncurkan tahun 2017 lalu. Bertujuan untuk mempermudah dan memandu pengunjung mencari informasi maupun "point of interest" yang bisa dikunjungi, lengkap dengan jalur dan jarak tempuhnya.
"Ada navigasinya untuk mencapai fasilitas umum terdekat, seperti toilet, tempat shalat dan tempat makan," katanya.
Menurutnya, aplikasi tersebut juga sedang direplikasi untuk diterapkan di kebun raya yang lain juga, seperti Kebun Raya Cibodas, dan kebun raya daerah lainnya.
"Satu aplikasi untuk semua kebun raya di Indonesia. Namanya sebentar lagi diluncurkan menjadi JAWARA kepanjangan dari jelajah belajar dan wisata di Kebun Raya Indonesia," kata Risna.
Baca juga: Kebun Raya Bogor ditutup pada 1 Mei 2018
"Persiapan tentu ada, di antaranya pembenahan, penyiapan petugas, dan layanan wifi gratis untuk pengunjung," kata Kepala Subbidang Kerja Sama dan Pusat Informasi PKT Kebun Raya-LIPI, Rosniati Apriani Risna, kepada Antara di Bogor, Kamis.
Adapun persiapan yang dimaksudkan yakni pembenahan sarana publik seperti penambahan loket, pemasangan CCTV, revitalisasi taman tematik, dan perbaikan beberapa bagian sarana dan prasarana. "Seperti pengecatan dan perbaikan jalan kecil," katanya.
Selain sarana dan prasaran, manajemen Kebun Raya Bogor menyiapkan tenaga petugas layanan publik, meliputi loket tiketing, keamanan, tenaga kesehatan dan ambulans.
"Kami memastikan pengunjung berasa aman dan nyaman selama berlibur di KRB," katanya.
Libur Idul Fitri 1439 Hijriah ini, lanjutnya, pengunjung Kebun Raya Bogor dapat menikmati layanan `wifi` gratis yang tersebar di 27 titik dalam area Kebun Raya.
Risna menyebutkan layanan wifi publik ini telah diresmikan pada Hari Jadi Kebun Raya Bogor ke-201 pada tanggal 18 Mei 2018.
Lebih lanjut ia menjelaskan untuk pemasangan fasilitas wifi publik ini Kebun Raya Bogor bekerja sama dengan Google CBN.
Lokasi wifi publik paling banyak di kawasan lapangan dekat Tugu Dua Abad Kebun Raya Bogor.
Pemilihan lokasi tersebut karena merupakan lokasi favorit pengunjung Kebun Raya Bogor. Selain itu, lokasi lainnya sekitar kolam teratai raksasa dan sekitar Ecodome.
Juga di kawasan lain seperti Museum Zoologi, Taman Teijsmann dan halaman Geust House Nusa Indah tempat penangkaran Anggrek.
Layanan wifi publik ini setiap APN (access point name) atau nama titik akses wifi publiknya memiliki jangkauan 20 sampai 30 meter.
Fasilitas wifi publik ini, selain untuk menambah layanan di Kebun Raya Bogor juga mendorong meningkatnya pengoperasian aplikasi Jelajah Kebun Raya Bogor dari ponsel pengunjung.
"Semoga pengunjung dapat menggunakan fasilitas wifi publik ini secara bijak, terutama untuk mengoperasikan aplikasi jelajah Kebun Raya Bogor," katanya.
Aplikasi mobile Jelajah Kebun Raya Bogor telah diluncurkan tahun 2017 lalu. Bertujuan untuk mempermudah dan memandu pengunjung mencari informasi maupun "point of interest" yang bisa dikunjungi, lengkap dengan jalur dan jarak tempuhnya.
"Ada navigasinya untuk mencapai fasilitas umum terdekat, seperti toilet, tempat shalat dan tempat makan," katanya.
Menurutnya, aplikasi tersebut juga sedang direplikasi untuk diterapkan di kebun raya yang lain juga, seperti Kebun Raya Cibodas, dan kebun raya daerah lainnya.
"Satu aplikasi untuk semua kebun raya di Indonesia. Namanya sebentar lagi diluncurkan menjadi JAWARA kepanjangan dari jelajah belajar dan wisata di Kebun Raya Indonesia," kata Risna.
Baca juga: Kebun Raya Bogor ditutup pada 1 Mei 2018
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: