Brebes, Jawa Tengah (ANTARA News) - Mudik di tahun politik mengundang sensasi tersendiri ketika perjalanan yang ditempuh tidak selama tahun-tahun sebelumnya.

Pemudik tahun ini tidak perlu lagi berjibaku untuk berlama-lama merasakan kemacetan yang melelahkan.

Pada H-4 dan H-3 lebaran, misalnya, arus lalu lintas dari Jakarta menuju Brebes jalur tengah Jawa Tengah khususnya masih terpantau ramai lancar.
Faktanya ada berbagai macam faktor yang mendorong mudik tanpa macet berarti tahun ini.

Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian misalnya menyatakan bahwa perjalanan arus mudik di sejumlah lokasi pada Lebaran 2018 ini terpantau masih lancar.

Hal itu disebabkan adanya dukungan yang baik dari berbagai aspek seperti fasilitas pendukung, libur di awal yang panjang, hingga koordinasi dengan berbagai pihak terjalin dengan baik.

Memang bukan persoalan satu hal saja yang rampung dengan satu solusi tetapi banyak hal yang diselesaikan secara bersama-sama.

Faktor-faktor itulah yang bersinergi sehingga membuat perjalanan semakin memanusiakan pemudik.

Perjalanan dari km nol di cawang misalnya yang dimulai pada pukul 11.00 WIB ternyata mampu sampai di pintu keluar tol Pejagan pada pukul 15.00 WIB pada H-4 lebaran.

Sepanjang jalan tercatat hanya ada dua titik yang menyendat yakni di tol Cipali km 154 ketika ada evakuasi truk pengangkut ayam potong yang terbalik di pinggir tol. Insiden itu membuat kendaraan sedikit melambat.

Peristiwa kedua adalah tergulingnya mobil pick up pengangkut pisang di Tol Cipali sekitar 500 m dari pintu keluar Sumberjaya.

Hal itu juga menyebabkan kendaraan sedikit tersendat tapi selebihnya ramai lancar.

tanpa hambatan

Mudik tanpa hambatan menjadi prestasi sendiri bagi Pemerintahan kali ini mengingat dalam sejarahnya dari tahun ke tahun mudik identik dengan kemacetan yang parah.

Perjalanan Antara membuktikan mudik tanpa macet harus diakui merupakan sensasi tersendiri.

Mengawali perjalanan dari titik 0 km di Cawang pada sekitar pukul 11.00 pada H-4 Lebaran 2018.

Perjalanan tercatat hanya membutuhkan waktu efektif berkendara sekitar 4 jam untuk mencapai Pejagan dengan satu kali beristirahat untuk beribadah di km 130.

Sepanjang perjalanan total nyaris tidak ada titik kemacetan berarti di jalur Tol Trans Jawa, dari Jakarta hingga Pejagan, hanya sekadar kepadatan normal di sejumlah titik, terutama di gerbang tol.

Bahkan, kepadatan kendaraan di ruas tol, khususnya di ruas Jakarta–Cikampek, jauh lebih lengang ketimbang setiap akhir pekan.
Ramai kendaraan pemudik baru akan tampak kala tim memasuki rest area.

Contraflow diberlakukan dari sebelum Km 36 hingga wilayah Deltamas untuk mengurangi volume kendaraan yang sedikit memadat.
Pada km 130 ruas jalan tol Cikopo-Palimanan kemudian, kendaraan dan pemudik belum juga terasa padat.

Beberapa, booth dari berbagai perusahaan memenuhi kawasan tersebut mulai dari perusahaan jasa keuangan, operator seluler, hingga sektor konsumsi dan barang kebutuhan sehari-hari menawarkan berbagai program menarik dengan tawaran potongan harga kepada pemudik yang sedang beristirahat.

Rest area ini merupakan rest area tipe B yang dilengkapi fasilitas parkir, rumah makan, ATM, toilet, dan mushola. Di wilayah ini banyak berdiri sejumlah warung dadakan yang menjual mie instan dan kopi.

Mereka hampir seluruhnya menggelar dagangannya beralaskan tikar di pinggir jalan tol, dekat jalur masuk dan keluar rest area.

keluar Pejagan

Perjalanan panjang yang tersendat hanya di dua titik yakni di Tol Cipali lantaran dua kendaraan pengangkut barang terguling tidak membuat perjalanan terhambat secara berarti.

Tim Antara kemudian keluar melalui pintu tol exit Pejagan. Kendaraan melambat di area menjelang pintu keluar tol.

Pantauan Antara setelah keluar pintu tol Pejagan, Senin sekitar pukul 14.30 WIB, arus lalu lintas terlihat ramai lancar serta cenderung tidak ada kemacetan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya di lokasi yang sama.

Meski begitu sempat terjadi antrian kendaraan di sisi kanan pintu tol Pejagan karena sejumlah kendaraan yang mengisi bahan bakar di SPBU Kolong.

Petugas Jaga Pos SPBU Limbangan, Kecamatan Kersana, Kabupateb Brebes, Jawa Tengah, Aiptu Sugeng ketika dikonfirmasi mengatakan arus lalu lintas tersendat dari Pasar Cireme, Ketanggungan, Brebes.

Namun, ia menegaskan, tersendatnya arus lalu lintas masih bisa tertoleransi sehingga tidak dilakukan skenario khusus pengalihan arus.

Di titik lain, yakni setelah Pos Dremoleng Desa Dukuhturi, Kecamatan Ketanggungan Timur, Kabupaten Brebes, Jateng, lalu lintas juga terpantau ramai lancar.

Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, titik tersebut termasuk rawan kemacetan.

Pada H-4 lebaran, arus lalu lintas di wilayah Ketanggungan belum terlihat ada penumpukan atau antrian kendaraan sebagaimana terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Di dalam kota, kemacetan di wilayah Brebes sebagai jalur mudik menuju selatan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya masih terkonsentrasi di area sekitar perlintasan Kereta Api (KA) Karang Sawah, Tonjong, Brebes, Jawa Tengah.

Berdasarkan pantauan Antara, kemacetan yang terkonsentrasi di area perlintasan kereta api Tonjong Brebes itu juga terjadi pada Senin sepanjang siang hingga sore hari.

Dandim 0713 Brebes, Jawa Tengah, Letkol Inf Achmad Hadi Hariono mengatakan perlintasan kereta yang ada di lokasi Desa Karang Sawah, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, memang perlu perhatian khusus karena belum adanya jalan layang di wilayah itu.

Hanya saja empat jam Jakarta-Pejagan merupakan sensasi tersendiri yang terasa lebih memanusiakan perjalanan pemudik menuju kampung halaman.

Baca juga: Lalu lintas Ketanggungan Brebes ramai lancar