Sekjen PBB sebut KTT Trump-Kim tonggak penting
13 Juni 2018 11:17 WIB
NORTHKOREA-USA U.S. President Donald Trump and North Korea's leader Kim Jong Un shake hands during their summit at the Capella Hotel on Sentosa island in Singapore June 12, 2018. Anthony Wallace/Pool via Reuters (REUTERS/POOL)
PBB, Amerika Serikat (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa (12/6) menyambut pertemuan puncak antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebagai ttonggak penting menuju denuklirisasi semenanjung Korea.
Guterres mendesak semua pihak yang berkepentingan untuk menggapai peluang penting ini dan sekali lagi menawarkan bantuan PBB untuk mencapai tujuan penutupan program senjata nuklir Korea Utara.
"KTT yang diadakan di Singapura tersebut adalah tonggak penting dalam kemajuan perdamaian berkelanjutan dan denuklirisasi menyeluruh serta dapat diverifikasi di semenanjung Korea," kata Guterres dalam sebuah pernyataan.
Trump dan Kim menandatangani pernyataan bersama, di mana Pyongyang berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi menyeluruh dari semenanjung Korea tetapi istilah "dapat diverifikasi" tidak muncul dalam teks itu.
Menyetujui verifikasi itu akan memerlukan inspeksi internasional dari situs militer Korea Utara guna menyatakan bahwa senjata nuklir dan alat untuk memproduksinya telah dihancurkan.
Menjelang KTT tersebut, Guterres menekankan bahwa "denuklirisasi yang dapat diverifikasi" harus menjadi tujuan jelas dari pertemuan itu dan mengatakan bahwa para ahli dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dapat membantu memverifikasi apakah program senjata Pyongyang telah dibongkar. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
Baca juga: Berita kemarin, pertemuan Trump dan Kim hingga Mensos bina anak pelaku teror
Guterres mendesak semua pihak yang berkepentingan untuk menggapai peluang penting ini dan sekali lagi menawarkan bantuan PBB untuk mencapai tujuan penutupan program senjata nuklir Korea Utara.
"KTT yang diadakan di Singapura tersebut adalah tonggak penting dalam kemajuan perdamaian berkelanjutan dan denuklirisasi menyeluruh serta dapat diverifikasi di semenanjung Korea," kata Guterres dalam sebuah pernyataan.
Trump dan Kim menandatangani pernyataan bersama, di mana Pyongyang berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi menyeluruh dari semenanjung Korea tetapi istilah "dapat diverifikasi" tidak muncul dalam teks itu.
Menyetujui verifikasi itu akan memerlukan inspeksi internasional dari situs militer Korea Utara guna menyatakan bahwa senjata nuklir dan alat untuk memproduksinya telah dihancurkan.
Menjelang KTT tersebut, Guterres menekankan bahwa "denuklirisasi yang dapat diverifikasi" harus menjadi tujuan jelas dari pertemuan itu dan mengatakan bahwa para ahli dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dapat membantu memverifikasi apakah program senjata Pyongyang telah dibongkar. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
Baca juga: Berita kemarin, pertemuan Trump dan Kim hingga Mensos bina anak pelaku teror
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: