Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 12 atlet (karateka) terpilih dalam seleksi nasional (seleknas) tahap kedua PB Forki yang diproyeksikan untuk Asian Games 2018.

Seleknas dilakukan di Lembah Pinus, Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, Senin (11/6).

Dalam rilis PB Forki, Selasa, disebutkan, ke-12 atlet tersebut adalah Ahmad Zigi Zaresta (kata putra), Rifky Ardiansyah (60 kg), Jintar Simanjuntak (-67 kg), Sandi Firmansyah (-75 kg), Romario Setiamu (-84 kg), dan I Made Budi Kertayasa (+84 kg).

Sementara di nomor putri ada Nawar Kautsar M (kata), Srunita Sari Sukatendel (kumite -50 kg), Cokorda Istri Agung Sanistyarani (-55 kg), Intan Nurjanah (-61 kg), Ceyco Goergia (-68 kg), dan Dessynta Rakawuni Banurea (+68 kg).

Kedua belas karateka itu merupakan yang terbaik dari proses panjang yang dilakukan PB Forki dalam menghadapi Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang Agustus mendatang.

Pada seleksi tahap pertama di tempat yang sama pada 10 Maret lalu, Forki menyeleksi 28 karateka untuk mendapatkan hasil terbaik.

Pada tahap kedua, Forki menyaring 24 karateka, 18 atlet pelatnas, empat karateka yang pernah mengundurkan diri dari pelatnas, dan dua karateka berprestasi di Kejuaraan Piala Mendagri, Kejuaraan Karate SEAKF, dan Kejuaraan Karate AKF. Hasilnya 12 karateka terpilih di 12 kelas berbeda.
Seleksi nasional (seleknas) tahap kedua PB Forki yang diproyeksikan untuk Asian Games 2018. Seleknas dilakukan di Lembah Pinus, Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, Senin (11/6/2018).(ANTARA)

Cabang karate Asian Games 2018 akan mempertandingkan 12 kelas. Namun, sesuai ketentuan yang berlaku, setiap negara hanya boleh turun di delapan kelas. Karena itu, Forki masih perlu melakukan seleksi akhir lewat analisis potensi atlet dan peluang di 12 kelas yang dipertandingkan tersebut.

"Kami memang hanya akan memasukkan delapan nama untuk tim inti Asian Games nanti. Entry by name-nya sendiri pada 30 Juni mendatang. "Jadi, kami masih punya waktu sekitar dua pekan untuk mengevaluasi dan menganalisa kelas-kelas yang berpeluang merebut medali di AG nanti," kata Sekretaris Jenderal PB Forki Lumban Sianipar.

Analisis peluang di setiap kelas itu sangat diperlukan mengingat persaingan ketat di ajang multievent empat tahunan tersebut, terutama persaingan dengan karateka Jepang, Iran, Malaysia, dan negara-negara bekas Uni Soviet, seperti Uzbekistan, Kazakhstan, dan lain-lain.

Oleh karena itu, Forki harus mampu melihat kelas yang memiliki peluang besar untuk merebut medali, terutama emas. Apalagi, karate termasuk cabang yang diharapkan bisa merebut emas bagi Indonesia.

Sebab, kata Lumban, dalam perjalanan Asian Games, Indonesia pernah menorehkan sejarah manis dengan merebut medali emas pada Asian Games 1998 Bangkok lewat Arif Taufan Syamsuddin, dan Asian Games 2002 Busan melalui Muhammad Hasan Basri.

"KOI memang menargetkan satu medali emas dari cabang karate. Tapi, kami berharap bisa mendapatkan tiga medali emas," kata Ketua Umum PB Forki Gatot Nurmantyo.
Ketua Umum PB Forki Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan sambutan saat membuka Seleksi Akhir Timnas Inti Karate Asian Games 2018 di Sport Hall Hotel Arra Lembah Pinus, Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (11/6/2018). Sebanyak 24 atlet pelatnas karate Indonesia mengikuti seleksi tersebut untuk selanjutnya dipilih menjadi tim inti yaitu 12 atlet yang akan berlaga pada ajang Asian Games 2018. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)