Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mempersilakan jika Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais ingin maju sebagai calon presiden jika memenuhi persyaratan dan dukungan.

"Siapapun warga negara Indonesia (WNI) yang memenuhi persyaratan dapat maju sebagai calon presiden. Semua WNI yang memenuhi persyaratan memiliki hak untuk memilih dan dipilih," kata Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Selasa, menanggapi pertanyaan wartawan yang menanyakan soal wacana yang menyebut Amien Rais akan maju lagi sebagai calon presiden.

Menurut Hasto, persyaratan untuk maju sebagai calon presiden adalah diusung oleh partai politik dan atau gabungan partai politik yang memiliki jumlah kursi minimal 20 persen di parlemen atau 25 persen suara pada pemilu legislatif sebelumnya. "Siapa saja yang ingin maju sebagai calon presiden silakan saja, asalkan memenuhi persyaratan tersebut," katanya.

Hasto menilai, wacana yang menyebut Amien Rais akan maju menjadi calon presiden, bukan sebuah ancaman bagi PDI Perjuangan, karena Amien juga pernah maju sebagai calon presiden pada pemilu presiden 2004.

Alumni Universitas Gajahmada ini juga melihat, gaya komunikasi Amien Rais yang menderung subyektif dan menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Rakyat saat ini sudah pandai menilai, mana pemimpin yang mengayomi rakyat dan menyatukan serta mana yang tidak konsisten," katanya.

Ketika ditanya, jika terbentuk poros ketiga dan ada partai pengusung calon presiden Joko Widodo yang pindah poros? Hasto menyatakan, sikap dan keputusan partai adalah kedaulatan setiap partai politik.

"Ketika sebuah partai memutuskan mendukung Pak Jokowi, tentu harus disertai kajian komprehensif dan suasana kebatinan yang baik, bahwa Pak Jokowi mendapat dukungan kuat dari rakyat. Ketika ada partai berpindah-pindah menjadi bunglon, maka rakyat akan tahu mana partai konsisten, mana yang tidak konsisten dan hanya mengejar kekuasaan," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan, partainya membuka peluang untuk mengusung Amien Rais menjadi calon presiden, meskipun salah satu keputuan rapat kerja nasional PAN di Bandung tahun 2017 telah memutuskan menunjuk dirinya sebagai calon presiden atau calon wakil presiden dari PAN.