Jakarta (ANTARA News) - Pedagang yang menawarkan jasa penukaran uang baru bermunculan di sepanjang Jalan Raya Kalimalang Jakarta Timur.

Di sepanjang jalan yang menjadi salah satu jalur favorit pemudik motor karena menghubungkan Jakarta dengan Bekasi dan selanjutnya masuk ke Karawang menuju Pantura itu tampak berjejer belasan pedagang yang menjajakan uang baru pecahan Rp2000, Rp5000, Rp10.000 dan Rp20.000 itu.

"Ini saya ambil untungnya 10 persen dari uang yang ditukarkan," kata Roy salah seorang pedagang yang ditemui di pinggir jalan Kalimalang, Jakarta Timur, Selasa.

Seorang pembeli, Rosdiana, menukarkan uang pecahan Rp5000 sebanyak 100 lembar dan memberikan uang Rp550.000 kepada Roy.

"Yang menukar ada pemudik, ada orang yang sambil lewat saja, jadi bisa siapa saja," tambah Roy yang berjualan dengan berdiri di pinggir jalan dan menaruh papan bertuliskan "Tukar 100 persen uang baru".

Selain "gepokan" uang 100 lembar, Roy juga menjual uang dalam "gepokan" lebih kecil yang sudah ia muat dalam plastik transparan sebanyak 50 lembar.

Tidak jauh dari Roy, ada juga Ani yang menawarkan jasa yang sama. Ani menukarkan uang di Bank Indonesia 3 bulan sebelum lebaran dan mulai berjualan seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.

"Kalau untung per hari tidak menentu, tergantung nanti sampai rumah baru saya hitung, tapi ramainya pas hari Minggu (10/6) saat banyak yang mudik," kata Ani.

Roy dan Ani berjualan sejak pukul 06.00 WIB sampai sekitar pukul 18.00 WIB selepas magrib.

"Saya sudah berjualan 4 tahun di sini, kalau dulu sih untungnya lumayan, tapi kalau sekarang sudah banyak pesaing sepanjang jalan tapi tetap habis sih," tambah Ani.

Ia berencana tetap berjualan sampai H-1 Lebaran.

"Saya modalnya Rp60 juta saat menukar ke Bank Indonesia, dan biasanya akan selalu habis," ungkap Roy

Namun ia mengaku saat ini ia agak kesulitan untuk mendapatkan uang pecahan Rp20.000 yang baru.

"Adanya pecahan Rp20.000 yang lama nih," tambah Roy.

Baca juga: Keuntungan jasa tukar uang bisa capai Rp700.000 per hari