Makassar (ANTARA News) - Program Mudik Bareng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberangkatkan total 1.060 pemudik gratis asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan moda angkutan darat dan angkutan laut.

"Hari ini kami melepas 560 orang pemudik dengan 18 bus, selanjutnya pada Selasa (12/6) kami akan kembali memberangkatkan 500 pemudik dengan kapal laut," kata Kepala Divisi Asuransi Jasa Raharja Pusat M. Evert Yulianto di sela pelepasan peserta Mudik Bareng BUMN di Makassar, Senin.

Pemberangkatan dengan bus ini, kata dia, akan menuju ke empat kota tujuan, yaitu Palopo, Tana Toraja, Mamuju, Watampone, dan Masamba. Sementara via kapal laut, pemudik akan menuju Kota Bau bau, Sulawesi Tenggara (Sulteng) menggunakan Kapal Pelni Dorolonda.

Menurut M. Evert, pada program Mudik Bareng BUMN dengan tema Mudik Bareng Guyub Rukun ini, pihaknya menetapkan standar kesehatan dan keselamatan yang tinggi.

"Para pengemudi telah melalui pemeriksaan kesehatan, termasuk tes urine, sementara seluruh kendaraan juga telah lulus ramp check untuk memastikan kelayakan kendaraan," tuturnya.

Para pemudik, lanjutnya, juga diberi fasilitas topi, kaos, goody bag, roti, obat-obatan dan asuransi si-Aman selama perjalanan.

"Kami juga menggunakan bus pariwisata untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pemudik," tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, secara nasional jumlah pemudik program Mudik Bareng BUMN tahun ini meningkat sangat pesat dibandingkan tahun sebelumnya.

Jika di tahun sebelumnya, jumlah pemudik mencapai 118.220, tahun ini angkanya mencapai 206.384, atau naik sebesar 74,58 persen.

"Kita berharap tahun depan jumlah bus yang kita berangkatkan dari Makassar juga meningkat, minimal 50 bus," ucapnya.

Sementara Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono yang secara resmk melepas para pemudik mengapresiasi program ini. Menurut Soni tradisi mudik di Indonesia, adalah pertemuan antara budaya dan agama yang tidak ada duanya di dunia.

"Agenda mudik paling ramai di dunia, cuma di Indonesia ini," ujarnya.

Ia berharap para pemudik dapat sampai di kampung halaman dengan selamat dan berbagi cerita dengan sanak keluarga di kampung.

"Ceritanya yang baik-baik saja, jangan berita `hoax` atau yang belum pasti kebenarannya diceritakan di kampung," pesannya mengingatkan.

Baca juga: Dirut BRI lepas mudik via bus

Baca juga: Mudik bareng BUMN, Mulyani dan Diah merasa terbantu