Jakarta (ANTARA News) - Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa memperkirakan ada peningkatan arus kendaraan dari Jakarta menuju Cikampek, Jawa Barat, sebesar 18 persen pada Sabtu atau H-6 Lebaran.

"Ada peningkatan 18 persen dibandingkan hari biasanya," kata Irjen Royke melalui siaran pers, Sabtu.

Pernyataan tersebut disampaikannya usai ia memantau langsung kepadatan Tol Jakarta-Cikampek (Tol Japek) di gerbang keluar Tol Cibatu, Bekasi, Jawa Barat.

Menurut Royke, peningkatan arus kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju ke Cikampek sudah terlihat sejak Sabtu dini hari.

"Hari ini diprediksi (arus mudik mencapai) 99.000 kendaraan, sampai saat ini sudah 89.000 kendaraan, normalnya 75.000 kendaraan. Hari ini merupakan prediksi puncak arus mudik 2018. Sudah terjadi antrean sejak tadi pagi, tadi malam (padat) pukul 22.00-24.00, kemudian surut lagi dan padat lagi pukul 03.00 dini hari," kata Kakorlantas.

Menurut dia, kepadatan arus kendaraan di Tol Japek terjadi tepatnya di kilometer 31 hingga kilometer 38 pada ruas jalur menuju Cikampek.

"H-6, kondisi arus lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek, mulai terlihat mengalami kepadatan di KM 31 sampai KM 38 dari para pemudik yang akan pulang ke kampung halamannya masing-masing," ujarnya.

Pihaknya pun memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa contra flow untuk mengurai kemacetan di tol tersebut.

"Kami melakukan contra flow secara bertahap, pertama dari kilometer 35 ke arah depan, lama lama mundur sampai menyentuh ekor kemacetan," tuturnya.

Royke menambahkan titik kemacetan di Tol Japek ini menjadi salah satu titik rawan kemacetan yang telah diprediksinya diantara 10 titik rawan kemacetan yang menjadi prioritas penanganan pada arus mudik 2018.