Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sangat menyayangkan bahwa Presiden RI Joko Widodo distigma tidak dekat dengan umat Islam. Dari melihat kegiatan-kegiatan Presiden dan perbincangan dengan Presiden, Zulkifli memahami bahwa selama ini Presiden RI Joko Widodo sangat berupaya keras untuk menghilangkan stigma tersebut.

Hal tersebut dibuktikannya dengan melakukan kunjungan silaturahmi ke berbagai pondok pesantren, bertemu banyak ulama dan sebagainya.

Zulkifli menilai, semestinya menteri-menteri Presiden mendukung kebijakan dan upaya keras tersebut. Jangan sampai terjadi silang jalan antara Presiden dengan menterinya sehingga upaya keras Presiden menjadi tidak maksimal.

"Dalam perbincangan saya dengan Presiden, saya jadi memahami ternyata beliau sangat berupaya keras dekat dengan umat Islam Indonesia dan upaya keras beliau mesti didukung oleh menteri-menteriny dan rakyat Indonesia secara keseluruhan," kata dia, usai acara "Buka Puasa Bersama Presiden RI dan Pimpinan Lembaga-Lembaga Negara," seperti tertulis dalam siaran pers, di Jakarta, Jumat.

Zulkifli juga mengungkapkan perbincangan seputar tahun politik.

"Saya sampaikan bahwa tahun politik ini harus disemarakkan. Beda pilihan sah-sah saja tapi tetap saling menghormati dan menghargai sebab semua walaupun beda pilihan tapi merah putihnya sama," ujar dia.

Acara buka puasa bersama Presiden RI itu sendiri dihadiri Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD Oesman Sapta, Ketua Mahkamah Agung (MA) M. Hatta Ali, Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari, Wakil Ketua MPR EE. Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Muzani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sosial Idrus Marham, Menpan RB Aswan Abnur, tokoh nasional Aburizal Bakrie, Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono, Wakil Sesjen MPR RI Selfie Zaini, Kepala Biro Humas Setjen MPR RI Siti Fauziah dan beberapa pejabat teras Setjen MPR RI serta undangan lainnya.