Arus Mudik
Kapolres Bogor: Tol Bocimi kurang rambu lalu lintas
8 Juni 2018 19:52 WIB
Suasana ruas Tol Bogor, Cianjur dan Sukabumi (Bocimi) seksi I di Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7//20186). Pemerintah memastikan jalan tol Bocimi seksi I Ciawi-Cigombong bisa dimanfaatkan untuk jalur mudik dan balik tahun ini tanpa biaya atau gratis. Jalur sepanjang 15,3 kilometer ini akan dibuka H-7 hingga H+7 Idul Fitri 1439 H. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Sukabumi (ANTARA News) - Kapolres Bogor AKBP AM Dicky menyebutkan jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Sesi I dari Ciawi-Cigombong sepanjang 15 km yang baru saja dioperasikan masih minim rambu lalu lintas.
"Di sepanjang jalan tol memang hanya ada beberapa rambu, karena memang jalan bebas hambatan ini dibuka sementara untuk membantu pemudik dari arah Bogor menuju Sukabumi sehingga persiapannya pun belum 100 persen untuk rambunya," katanya saat uji Tol Bocimi di Desa Bencana, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, di pintu keluar Tol Bocimi tepatnya di Cigombong, Bogor yang berbatasan langsung dengan Desa Benda harus dipasang rambu lalu lintas atau bender agar pengguna jalan mengetahui arah dan kondisi jalan.
Perlunya bender tersebut karena kendaraan dari arah Sukabumi menuju Bgor sering masuk ke jalan pintu keluar kendaraan dari arah Tol Bocimi. Maka dari itu, agar pengguna jalan tidak tersasar masuk ke jalan tol yang sebenarnya pintu keluar tol harus segera dipasang rambu petunjuk arah.
Kurangnya rambu lalu lintas tersebut memang hanya di beberapa titik saja sehingga ia meminta kepada instansi terkait seperti Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi maupun Bogor agar memasangnya.
"Titik yang harus dipasang rambu seperti di pintu keluar Tol dan pintu masuk wilayah Kabupaten Sukabumi yakni di Desa Benda agar para pengendara mengetahui bahwa ini pintu keluar tol bukan pintu masuk," tambahnya.
Dicky mengatakan jalan tol ini bukan dioperasionalkan tetapi hanya difungsionalkan saja untuk membantu arus mudik dan balik lebaran antisipasi terjadinya penumpukan atau kemacetan total di jalur penghubung Sukabumi-Bogor ini.
"Di sepanjang jalan tol memang hanya ada beberapa rambu, karena memang jalan bebas hambatan ini dibuka sementara untuk membantu pemudik dari arah Bogor menuju Sukabumi sehingga persiapannya pun belum 100 persen untuk rambunya," katanya saat uji Tol Bocimi di Desa Bencana, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, di pintu keluar Tol Bocimi tepatnya di Cigombong, Bogor yang berbatasan langsung dengan Desa Benda harus dipasang rambu lalu lintas atau bender agar pengguna jalan mengetahui arah dan kondisi jalan.
Perlunya bender tersebut karena kendaraan dari arah Sukabumi menuju Bgor sering masuk ke jalan pintu keluar kendaraan dari arah Tol Bocimi. Maka dari itu, agar pengguna jalan tidak tersasar masuk ke jalan tol yang sebenarnya pintu keluar tol harus segera dipasang rambu petunjuk arah.
Kurangnya rambu lalu lintas tersebut memang hanya di beberapa titik saja sehingga ia meminta kepada instansi terkait seperti Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi maupun Bogor agar memasangnya.
"Titik yang harus dipasang rambu seperti di pintu keluar Tol dan pintu masuk wilayah Kabupaten Sukabumi yakni di Desa Benda agar para pengendara mengetahui bahwa ini pintu keluar tol bukan pintu masuk," tambahnya.
Dicky mengatakan jalan tol ini bukan dioperasionalkan tetapi hanya difungsionalkan saja untuk membantu arus mudik dan balik lebaran antisipasi terjadinya penumpukan atau kemacetan total di jalur penghubung Sukabumi-Bogor ini.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: