Jakarta (ANTARA News) - PINA Center Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan PT Perkebunan Nusantara III menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama untuk memfasilitasi pembiayaan investasi dengan skema pembiayaan investasi non-anggaran pemerintah (PINA).

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Jumat, mengatakan hasil investasi yang didapatkan akan difokuskan pada hilirisasi (downstreaming) hasil produksi Perkebunan Nusantara III.

Hilirisasi berarti produksi mentah dari sektor pertanian dan perkebunan diolah baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar agar memiliki nilai tambah.

Hilirisasi tersebut, lanjut Bambang, juga akan mengarah pada penguatan sektor industri manufaktur. Semakin gencarnya hilirisasi juga akan semakin meningkat ekspor dan menciptakan arus modal masuk.

Investasi untuk hilirisasi Perkebunan Nusantara III tersebut membutuhkan dukungan modal kuat, dan kebutuhan pendanaan tersebut akan dicoba difasilitasi oleh PINA Center Bappenas melalui berbagai alternatif sumber pembiayaan.

"Sifatnya tidak harus semuanya penyertaan langsung namun bisa melalui instrumen surat berharaga di pasar modal apakah melalui obligasi, surat berharga perpetual, atau reksana dana penyertaan terbatas," kata Bambang.

Baca juga: Dana Haji Rp13 triliun untuk proyek PINA

Baca juga: Rini angkat Dolly Pulungan jadi Dirut PTPN III

Baca juga: Bappenas siap fasilitasi pembiayaan proyek Rp55,6 triliun

Bappenas berharap Perkebunan Nusantara III dapat menjadi perusahaan di bidang manufaktur berbasis pertanian. Modernisasi BUMN yang bergerak di bidang perkebunan tersebut dalam rangka mewujudkan production change dari hulu hingga hilir.

"Tentunya nanti kami harapkan anak perusahaan PTPN III yang bertanggung jawab terhadap pabrik-pabrik diharapkan punya reputasi yang baik," ujar Bambang.