Menteri Rini ingin kereta buatan INKA dikenal dunia
8 Juni 2018 14:07 WIB
Sejumlah pekerja mengerjakan kereta Light Rail Transit (LRT) di pabrik kereta PT Inka Madiun, Jawa Timur, Senin (7/5/2018). PT Inka mengerjakan delapan rangkaian kereta LRT pesanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan Asian Games 2018 dimana dua dari delapan rangkaian telah dikirim ke Palembang pada awal April lalu. (ANTARA/Siswowidodo)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menginginkan industri perkeretaapian Indonesia melalui PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA semakin berkembang pesat dengan didukung SDM yang terampil.
Saat menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT INKA dengan Politeknik Negeri Madiun di Kantor Pusat INKA, Madiun, Jumat, Menteri Rini menilai industri perkeretaapian Indonesia memiliki potensi dan prospek bisnis yang besar, apalagi produk kereta buatan dalam negeri sudah dikenal handal di dunia internasional khususnya kawasan Asia.
"Potensi yang kita miliki cukup besar. Ke depan industri perkeretaapian kita harus semakin maju dan paling terdepan," kata Rini melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
PT INKA pun sudah dikenal andal dan dan berpengalaman dalam memproduksi sarana perkeretaapian. Berkat inovasinya, karya-karya anak bangsa melalui INKA pun kian melejit, salah satunya rangkaian kereta lengkap (train set) yang dioperasikan di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Belum lama ini INKA juga dipercayai memproduksi train set untuk perkeretaapian di Filipina. Sejak 1991 PT INKA telah mengekspor produknya ke Malaysia, Bangladesh, Singapura, Thailand, hingga Australia.
Baca juga: INKA tandatangani kontrak Rp127,3 miliar dengan Filipina
Baca juga: Senegal rencana impor kereta dari Indonesia
Nota kesepahaman terkait kerja sama di bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pembentukan SDM tersebut ditandatangani oleh Direktur Politeknik Negeri Madiun, M Fajar Subkhan dan Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro.
Hadir pula menyaksikan Menteri Ristekdikti, Mohamad Nasir serta sejumlah Direksi BUMN dan pejabat Eselon I Kementerian BUMN.
Kerja sama ini dilaksanakan dengan tujuan saling menunjang tugas kelembagaan masing-masing, yakni PT INKA (Persero) sebagai industri manufaktur sarana perkeretaapian dan Politeknik Negeri Madiun sebagai institusi pendidikan yang menyiapkan tenaga terampil dan ahli di bidang manufaktur kereta api.
Kedua pihak juga berencana membuka program studi perkeretaapian di Politeknik Negeri Madiun. Rini pun mengapresiasi kerja sama yang memiliki tujuan positif di bidang pendidikan tersebut.
Rini berpesan agar INKA bisa terus berinovasi dalam menghadirkan sarana perkeretaapian yang andal dan modern guna menjawab kebutuhan transportasi Indonesia di masa mendatang.
"Saya selalu menekankan bahwa inovasi sangat penting dalam berkompetisi di era kini. INKA harus terus maju dan menjaga kehandalannya," kata Rini.
Saat menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT INKA dengan Politeknik Negeri Madiun di Kantor Pusat INKA, Madiun, Jumat, Menteri Rini menilai industri perkeretaapian Indonesia memiliki potensi dan prospek bisnis yang besar, apalagi produk kereta buatan dalam negeri sudah dikenal handal di dunia internasional khususnya kawasan Asia.
"Potensi yang kita miliki cukup besar. Ke depan industri perkeretaapian kita harus semakin maju dan paling terdepan," kata Rini melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
PT INKA pun sudah dikenal andal dan dan berpengalaman dalam memproduksi sarana perkeretaapian. Berkat inovasinya, karya-karya anak bangsa melalui INKA pun kian melejit, salah satunya rangkaian kereta lengkap (train set) yang dioperasikan di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Belum lama ini INKA juga dipercayai memproduksi train set untuk perkeretaapian di Filipina. Sejak 1991 PT INKA telah mengekspor produknya ke Malaysia, Bangladesh, Singapura, Thailand, hingga Australia.
Baca juga: INKA tandatangani kontrak Rp127,3 miliar dengan Filipina
Baca juga: Senegal rencana impor kereta dari Indonesia
Nota kesepahaman terkait kerja sama di bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pembentukan SDM tersebut ditandatangani oleh Direktur Politeknik Negeri Madiun, M Fajar Subkhan dan Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro.
Hadir pula menyaksikan Menteri Ristekdikti, Mohamad Nasir serta sejumlah Direksi BUMN dan pejabat Eselon I Kementerian BUMN.
Kerja sama ini dilaksanakan dengan tujuan saling menunjang tugas kelembagaan masing-masing, yakni PT INKA (Persero) sebagai industri manufaktur sarana perkeretaapian dan Politeknik Negeri Madiun sebagai institusi pendidikan yang menyiapkan tenaga terampil dan ahli di bidang manufaktur kereta api.
Kedua pihak juga berencana membuka program studi perkeretaapian di Politeknik Negeri Madiun. Rini pun mengapresiasi kerja sama yang memiliki tujuan positif di bidang pendidikan tersebut.
Rini berpesan agar INKA bisa terus berinovasi dalam menghadirkan sarana perkeretaapian yang andal dan modern guna menjawab kebutuhan transportasi Indonesia di masa mendatang.
"Saya selalu menekankan bahwa inovasi sangat penting dalam berkompetisi di era kini. INKA harus terus maju dan menjaga kehandalannya," kata Rini.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: