Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Singapura menyepakati kerja sama mengantisipasi dampak ketenagakerjaan dari revolusi digital, pascapertemuan Menteri Ketenagakerjaan RI M Hanif Dhakiri dan Menteri Tenaga Kerja Singapura Josephine Teo di sela-sela Sidang Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di Jenewa, Swiss, Rabu (6/6) waktu setempat.

Dalam kesempatan tersebut Hanif menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Singapura yang selama ini telah bekerja sama dengan Indonesia dalam hal ketenagakerjaan melalui Temasek Foundation dan Singapore Polytechnic.

"Indonesia berharap kerjasama peningkatan skill pekerja harus terus ditingkatkan, guna mengantisipasi dampak Revolusi Industri 4.0," kata Hanif, melalui siaran pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Jumat.

Dia juga mengemukakan, Indonesia berharap kerjasama melakukan pemetaan transformasi sebagai respon terhadap digitalisasi dan industri 4.0, dan ingin melihat pengalaman yang telah dilakulan Singapura.

Selain itu, Indonesia juga meminta Singapura bertukar pengalaman dalam menjalankan skema pembiayaan peningkatan keterampilan bagi pekerja (skills development fund).

Kedua menteri sangat menyadari dampak digitalisasi industri atau yang lazim disebut revolusi industri 4.0, yang banyak menghilangkan jenis pekerjaan konvensional, namun pada saat yang sama akan menghadirkan banyak jenis pekerjaan baru di masa mendatang.

Oleh karena itu, mereka membahas diperlukan pemetaan jenis pekerjaan yang akan muncul di masa mendatang.

"Singapura membuka diri bekerja sama dan berbagi pengalaman dalam memetakan pekerjaan di masa menfatang," kata Josephine.

Menurut dia, dalam mengantisipasi dampak industri digital, Singapura telah memperkenalkan konsep industrial map dan profesional engagement dimana setiap industri memiliki peran penting dalam mengatasi perubahan jenis pekerjaan, dan keberadaan pelatihan di setiap perusahaan menjadi sangat penting.

Dengan pelatihan, dikemukakannya, akan diketahui kenutuhan jenis pekerjaan. karena itulah cermin kebutuhan pekerjaan di setiap perusahaan.

Josephine juga mengundang Menaker RI datang ke Singapura dalam rangka mewujudkan berbagai kerjasama yang dapat dilakukan untuk bersama sama kita meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di era digitalisasi ekonomi.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan, perlunya kerja sama dengan Singapura untuk memastikan seluruh pekerja migran Indonesia di Singapura dan sebaliknya, mudah mengakses jaminan sosial. Dengan demikian, kesejahteraan pekerja makin meningkat.