Arus Mudik
Kolinlamil TNI AL siaga angkut pemudik
7 Juni 2018 11:22 WIB
KRI Banda Aceh melintas di Selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/3/2018). Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) TNI Angkatan Laut memiliki 78 kapal perang berbagai jenis untuk melakukan tugas-tugas dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Jakarta (ANTARA News) - Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) TNI Angkatan Laut menyiagakan kapalnya untuk mendukung angkutan laut bagi para pemudik selama Idul Fitri 1439 Hijriah/Lebaran 2018 Masehi.
"Kami memiliki armada kapal, seperti KRI Banda Aceh 593, yang bisa mengangkut pemudik. Kami siagakan, jika ada permintaan dari Kementerian Perhubungan kami sudah siap operasional," kata Panglima Kolinlamil Laksda TNI R. Achmad Rivai di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan pada Lebaran 2017, KRI Banda Aceh mengangkut sekitar 1.600 pemudik sepeda motor tujuan Semarang, Jawa Tengah. "Lumayan kan, mereka tidak harus bermacet-macetan di jalan, beradu dengan kendaraan lain," ujar Rivai.
Pengerahan Kapal perang Republik Indonesia (KRI) sebagai dukungan angkutan laut selama musim Lebaran, merupakan bentuk Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
"Jadi ada aturan dan ketentuan untuk operasionalnya. Harus ada permintaan dari instansi terkait dulu, yakni Kementerian Perhubungan. Jika mereka membutuhkan dukungan, baru kita operasionalkan," kata Rivai menegaskan.
Kolinlamil TNI Angkatan Laut memiliki 13 KRI.
Jumlah pemudik pengguna sepeda motor pada Idul Fitri 2018 tercatat 85 juta orang atau meningkat 33,3 persen dibandingkan pada Lebaran 2017.
Sebelumnya Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan pemerintah telah menyediakan fasilitas pengangkutan sepeda motor bagi pemudik yang ingin membawa sepeda motor, yakni menggunakan kapal laut, kereta api, dan truk.
"Tahun lalu, angka kecelakaan lalu lintas sepeda motor cukup tinggi. Karena itu kami mendorong masyarakat untuk mengikuti mudik gratis yang diselenggarakan BUMN atau perusahaan swasta," katanya.
Data Korps Lalu Lintas Polri menyebutkan jumlah kecelakaan pada arus mudik Lebaran 2017 tercatat 3.168 kasus dengan 742 korban meninggal dunia. Lebih dari 70 persen korban meninggal dunia disebabkan kecelakaan sepeda motor.
Baca juga: TNI dan polisi beri rasa aman saat mudik
"Kami memiliki armada kapal, seperti KRI Banda Aceh 593, yang bisa mengangkut pemudik. Kami siagakan, jika ada permintaan dari Kementerian Perhubungan kami sudah siap operasional," kata Panglima Kolinlamil Laksda TNI R. Achmad Rivai di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan pada Lebaran 2017, KRI Banda Aceh mengangkut sekitar 1.600 pemudik sepeda motor tujuan Semarang, Jawa Tengah. "Lumayan kan, mereka tidak harus bermacet-macetan di jalan, beradu dengan kendaraan lain," ujar Rivai.
Pengerahan Kapal perang Republik Indonesia (KRI) sebagai dukungan angkutan laut selama musim Lebaran, merupakan bentuk Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
"Jadi ada aturan dan ketentuan untuk operasionalnya. Harus ada permintaan dari instansi terkait dulu, yakni Kementerian Perhubungan. Jika mereka membutuhkan dukungan, baru kita operasionalkan," kata Rivai menegaskan.
Kolinlamil TNI Angkatan Laut memiliki 13 KRI.
Jumlah pemudik pengguna sepeda motor pada Idul Fitri 2018 tercatat 85 juta orang atau meningkat 33,3 persen dibandingkan pada Lebaran 2017.
Sebelumnya Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan pemerintah telah menyediakan fasilitas pengangkutan sepeda motor bagi pemudik yang ingin membawa sepeda motor, yakni menggunakan kapal laut, kereta api, dan truk.
"Tahun lalu, angka kecelakaan lalu lintas sepeda motor cukup tinggi. Karena itu kami mendorong masyarakat untuk mengikuti mudik gratis yang diselenggarakan BUMN atau perusahaan swasta," katanya.
Data Korps Lalu Lintas Polri menyebutkan jumlah kecelakaan pada arus mudik Lebaran 2017 tercatat 3.168 kasus dengan 742 korban meninggal dunia. Lebih dari 70 persen korban meninggal dunia disebabkan kecelakaan sepeda motor.
Baca juga: TNI dan polisi beri rasa aman saat mudik
Pewarta: Rini Utami
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: