Cuaca cerah selimuti Gunung Merapi
7 Juni 2018 09:42 WIB
Asap solfatara muncul dari kawah Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (3/6/2018). Menurut data BPPTKG DI Yogyakarta aktivitas Gunung Merapi pada periode pengamatan Minggu (3/6/2018) pukul 00.00 wib hingga pukul 06.00 wib, tercatat pengalami tiga kali hembusan, satu kali gempa low frekuensi, dua gempa tektonik lokal serta hembusan asap solfatara setinggi 400 meter pada pukul 04.13 wib. status Gunung Merapi waspada. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Yogyakarta (ANTARA News) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) berdasarkan hasil pemantauan menyebutkan cuaca cerah menyelimuti Gunung Merapi, Kamis pagi, meski asap bertekanan lemah masih keluar dari puncak gunung itu.
"Via PGM.Selo visual Merapi tampak, cuaca cerah, suhu udara 17.6 derajat Celsius, kelembaban 61 persen rh, pressure 835.9 hpa, angin perlahan dari timur," tulis akun twitter resmi BPPTKG, yang dikutip di Yogyakarta, Kamis.
Berdasarkan data laporan terkini dari BPPTKG mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, asap kawah bertekanan lemah berwarna putih masih mengepul di puncak gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu.
Asap kawah itu tercatat memiliki intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 10-30 meter di atas puncak kawah.
Selain itu, sejumlah aktivitas kegempaan juga masih terjadi di Gunung Merapi. Gempa guguran tercatat terjadi sebanyak 2 kali, dengan amplitudo 2 mm dan durasi 40-42 detik, gempa hembusan tercatat terjadi 1 kali, dengan amplitudo 3 mm dan durasi 8 detik, serta gempa tektonik lokal tercatat terjadi sebanyak 1 kali, dengan amplitudo 3 mm dan durasi 62 detik.
Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.
Kegiatan pendakian Gununng Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan BPPTKG kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
"Radius 3 km dari puncak G.Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di KRB lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," demikian imbauan BPPTKG.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah terakhir meletus tiga kali pada Jumat (1/6).
Baca juga: Merapi masih keluarkan asap solfatara
"Via PGM.Selo visual Merapi tampak, cuaca cerah, suhu udara 17.6 derajat Celsius, kelembaban 61 persen rh, pressure 835.9 hpa, angin perlahan dari timur," tulis akun twitter resmi BPPTKG, yang dikutip di Yogyakarta, Kamis.
Berdasarkan data laporan terkini dari BPPTKG mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, asap kawah bertekanan lemah berwarna putih masih mengepul di puncak gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu.
Asap kawah itu tercatat memiliki intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 10-30 meter di atas puncak kawah.
Selain itu, sejumlah aktivitas kegempaan juga masih terjadi di Gunung Merapi. Gempa guguran tercatat terjadi sebanyak 2 kali, dengan amplitudo 2 mm dan durasi 40-42 detik, gempa hembusan tercatat terjadi 1 kali, dengan amplitudo 3 mm dan durasi 8 detik, serta gempa tektonik lokal tercatat terjadi sebanyak 1 kali, dengan amplitudo 3 mm dan durasi 62 detik.
Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.
Kegiatan pendakian Gununng Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan BPPTKG kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
"Radius 3 km dari puncak G.Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di KRB lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," demikian imbauan BPPTKG.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah terakhir meletus tiga kali pada Jumat (1/6).
Baca juga: Merapi masih keluarkan asap solfatara
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: