Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah menerbitkan sebanyak 1.300 penerbangan tambahan selama masa periode angkutan Lebaran 2018.

"Sekarang sudah sekitar 1.300 `flight approval dari 4.000," kata Direktur Angkutan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni dalam "Press Backgroung" di Kemenhub, Jakarta, Rabu.

Kristi mengatakan nanti akan dilihat realisasinya karena belum tentu seluruh penerbangan tambahan tersebut dioperasikan.

"Realisasinya belum tentu segitu, nanti kita lihat setelah angkutan Lebaran, kita hitung berapa yang dipakai, tapi ini masih tanggal enam, masih lama," katanya.

Namun, lanjut dia, hal itu tidak berpengaruh terhadap operasi karena maskapai harus melaporkan 24 jam sebelumnya apabila tidak menggunakan slot penerbangan tambahan.

"Misalnya, Sriwijaya mau terbang lusa jam 7, 24 jam sebelumnya dia sudah tahu tidak akan digunakan dan harus dikembalikan slotnya, jadi bisa untuk yang lain," katanya.

Dia mengatakan pihaknya terus membuka pengajuan penerbangan tambahan oleh maskapai.

Untuk angkutan Lebaran tahun ini, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menyediakan kapasitas kursi, yaitu 7,2 juta kursi dengan rincian domestik enam juta kursi dan internasional 1,2 juta kursi.

Sementara itu, untuk total armada pesawat, yaitu 538 pesawat dan tiket terjual sudah 30,07 persen dari total kapasitas yang tersedia.

Kristi mengatakan untuk pemeriksaan kelaikan (ramp check) pesawat pada 13 maskapai, yaitu telah dilakukan 523 pemeriksaan di 36 bandara.

Selain itu juga dilakukan penambahan jam operasi bandara serta penggunaan pesawat dengan tipe yang lebih besar untuk penerbangan berjadwal.