Kementerian BUMN targetkankan 4 juta nasabah Mekaar
6 Juni 2018 14:17 WIB
Ilustrasi - Nasabah unit layanan modal mikro (ULaMM) PT Permodalan Nasional Madani (PNM), mengikuti Safari PKU Ramadan di Kembangbahu, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (15/6/2016. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN melalui PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menargetkan hingga akhir 2018 bisa menjaring empat juta nasabah melalui program pemberdayaan ekonomi Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Sudah menjadi komitmen Kementerian BUMN untuk terus memberdayakan masyarakat sejahtera agar mereka menjadi hidup lebih baik dan bermanfaat bagi keluarga," kata Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi kepada pers saat Bazar Sembako Murah di kawasan Tambora, Jakarta, Rabu.
Pasar murah PT PNM bersinergi dengan PT Pertamina (Persero) dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) yang juga dihadiri oleh Staf Khsusus III Menteri BUMN Wianda Pusponegoro dan Staf Khusus V Menteri BUMN Parman Nataatmadja menyiapkan 2.700 kantong berisi satu liter minyak goreng, lima kilogram beras dan 1 kilogram gula pasir senilai Rp20.000 per kantong.
Menurut Arief, perusahaan melalui program Mekaar telah melayani 3,27 juta nasabah di seluruh Indonesia dengan jumlah penyaluran dana tercatat sebesar Rp6,99 triliun hingga Mei 2018.
Untuk wilayah Provinsi DKI, tercatat ada 42.167 nasabah dengan jumlah kantor layanan sebanyak 399 unit. "Program Mekaar ini sudah bisa menjangkau di 34 provinsi Indonesia dengan terbanyak tetap di Pulau Jawa yang mencapai sekitar 70 persen," katanya.
PNM pun terus membangun kerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri dan BTN untuk dapat meningkatkan layanan kepada nasabah Mekaar berupa pembuatan Kartu ATM dan Buku Tabungan Edisi Khusus Mekaar.
Melalui Tabungan Mekaar, nasabah Mekaar diharapkan dapat lebih giat untuk menabung dan sekaligus menjadi kesempatan bagi nasabah Mekaar untuk menjadi bagian dari dunia perbankan yang selama ini sulit diakses masyarakat kecil.
PNM berharap dengan semangat mensejahterkan perempuan pra-sejahtera, dapat turut mensejahterakan jutaan keluarga Indonesia.
Di hadapan para nasabah, Parman memberikan dukungan dan semangat untuk terus bekerja dan berusaha dan berkesempatan menyapa dan mengunjungi salah satu kelompok Mekaar Tambora.
"Jangan pernah pantang menyerah harus tetap semangat demi membantu perekonomian keluarga serta terus kembangkan usaha dan juga jangan lupa untuk menabung dari hasil usaha yang ibu-ibu geluti," kata dia.
Menurut Parman, program Mekaar merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah melalui BUMN dalam meningkatkan ekonomi masyarakat kecil.
Program Mekaar secara langsung memberi akses keuangan ke berbagai masyarakat termasuk kelompok para ibu yang berpotensi menjadi pendukung ekonomi keluarga sehingga program unggulan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ini juga bisa menjadi upaya efektif pemerintah dalam mendorong inklusi keuangan.
"Kegiatan seperti ini tak akan terputus usai Ramadhan saja tapi juga akan berlanjut pada bulan mendatang yang tujuannya memberikan bantuan kepada keluarga prasejahtera anggota Mekaar yang ada di berbagai daerah," katanya.
"Sudah menjadi komitmen Kementerian BUMN untuk terus memberdayakan masyarakat sejahtera agar mereka menjadi hidup lebih baik dan bermanfaat bagi keluarga," kata Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi kepada pers saat Bazar Sembako Murah di kawasan Tambora, Jakarta, Rabu.
Pasar murah PT PNM bersinergi dengan PT Pertamina (Persero) dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) yang juga dihadiri oleh Staf Khsusus III Menteri BUMN Wianda Pusponegoro dan Staf Khusus V Menteri BUMN Parman Nataatmadja menyiapkan 2.700 kantong berisi satu liter minyak goreng, lima kilogram beras dan 1 kilogram gula pasir senilai Rp20.000 per kantong.
Menurut Arief, perusahaan melalui program Mekaar telah melayani 3,27 juta nasabah di seluruh Indonesia dengan jumlah penyaluran dana tercatat sebesar Rp6,99 triliun hingga Mei 2018.
Untuk wilayah Provinsi DKI, tercatat ada 42.167 nasabah dengan jumlah kantor layanan sebanyak 399 unit. "Program Mekaar ini sudah bisa menjangkau di 34 provinsi Indonesia dengan terbanyak tetap di Pulau Jawa yang mencapai sekitar 70 persen," katanya.
PNM pun terus membangun kerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri dan BTN untuk dapat meningkatkan layanan kepada nasabah Mekaar berupa pembuatan Kartu ATM dan Buku Tabungan Edisi Khusus Mekaar.
Melalui Tabungan Mekaar, nasabah Mekaar diharapkan dapat lebih giat untuk menabung dan sekaligus menjadi kesempatan bagi nasabah Mekaar untuk menjadi bagian dari dunia perbankan yang selama ini sulit diakses masyarakat kecil.
PNM berharap dengan semangat mensejahterkan perempuan pra-sejahtera, dapat turut mensejahterakan jutaan keluarga Indonesia.
Di hadapan para nasabah, Parman memberikan dukungan dan semangat untuk terus bekerja dan berusaha dan berkesempatan menyapa dan mengunjungi salah satu kelompok Mekaar Tambora.
"Jangan pernah pantang menyerah harus tetap semangat demi membantu perekonomian keluarga serta terus kembangkan usaha dan juga jangan lupa untuk menabung dari hasil usaha yang ibu-ibu geluti," kata dia.
Menurut Parman, program Mekaar merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah melalui BUMN dalam meningkatkan ekonomi masyarakat kecil.
Program Mekaar secara langsung memberi akses keuangan ke berbagai masyarakat termasuk kelompok para ibu yang berpotensi menjadi pendukung ekonomi keluarga sehingga program unggulan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ini juga bisa menjadi upaya efektif pemerintah dalam mendorong inklusi keuangan.
"Kegiatan seperti ini tak akan terputus usai Ramadhan saja tapi juga akan berlanjut pada bulan mendatang yang tujuannya memberikan bantuan kepada keluarga prasejahtera anggota Mekaar yang ada di berbagai daerah," katanya.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: