Madrid (ANTARA News) - Bek Real Madrid Sergio Ramos menolak tudingan-tudingan bahwa dirinya dengan sengaja mencederai penyerang Liverpool Mohamed Salah pada final Liga Champions bulan lalu. Ia mengatakan dirinya secara tidak adil telah dipersalahkan sebagai sosok penjahat.

Salah mengalami cedera ligamen bahu akibat berduel dengan Ramos di Kiev, yang membuat pemain internasional Mesir itu berurai air mata ketika meninggalkan lapangan pada babak pertama.

Di dunia maya, Ramos kerap menjadi sasaran ejekan para penggemar Mesir terkait apa yang dianggap sebagai perannya yang membuat Salah cedera.

"Menyebalkan, mereka memberi banyak perhatian untuk hal ini, masalah Salah," kata pemain internasional Spanyol itu kepada surat kabar Spanyol AS.

"Saya melihat permainan dengan baik, ia terlebih dahulu mencengkram lengan saya dan saya jatuh ke sisi lain, cedera itu terjadi pada lengan yang lain dan mereka mengatakan saya melakukan bantingan judo."

Pemain 32 tahun itu menambahi bahwa ia telah mengirimkan pesan kepada Salah dan bahwa pemain Mesir itu semestinya masih dapat bermain jika ia menggunakan suntikan penghilang rasa sakit -- sesuatu yang pernah digunakan Ramos pada masa lalu.

Liverpool kalah 1-3 di final itu, membuat Real dapat mengamankan gelar Liga Champions ketiga mereka secara berturut-turut.

Bagaimanapun, dua gol Real terjadi akibat blunder kiper Liverpool Loris Karius, yang belakangan diketahui mengalami gegar otak pada pertandingan ini, menurut para spesialis yang menganalisa dirinya di AS.

Karius berbenturan dengan Ramos pada awal babak kedua, dan terlihat memegangi bagian samping kepalanya setelah benturan itu, sebelum ia melakukan kesalahan-kesalahan yang berujung pada gol di gawangnya.

Dugaan bahwa Ramos sengaja menyebabkan Karius menderita gegar otak dibantah pemain Spanyol tersebut.

(H-RF/I015)