Arus Mudik
Kemenkes-pemda cek kesehatan pengemudi bus di terminal
6 Juni 2018 07:33 WIB
Dokumentasi - Pengemudi bis menjalani tes darah saat Cek Kesehatan di Terminal Pakupatan Serang, Banten, Rabu (20/12/2017). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan pemerintah daerah kabupaten-kota untuk melakukan cek kesehatan pengemudi bus di 48 terminal guna memastikan kelayakan supir berkendara demi keselamatan penumpang.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, Menteri Kesehatan Nila Moeloek menerangkan pemeriksaan kesehatan dilakukan sejak H-10 hingga H+10 Lebaran.
Menkes Nila juga mengatakan akan dilakukan pemeriksaan kesehatan pemudik, pemantauan data morbiditas dan mortalitas saat arus mudik.
"Pemeriksaan itu meliputi wawancara, pemeriksaan fisik, gula darah, kadar alkohol dalam tubuh, dan kadar narkoba. Selain itu pengemudi bus juga perlu memperhatikan waktu istirahat, makan makanan yang sehat, dan lakukan peregangan saat istirahat," kata Menkes.
Menkes mengatakan waktu istirahat dalam berkendara saat mudik dilakukan setiap dua jam untuk pengemudi roda dua, dan setiap empat jam untuk pengemudi roda empat dengan waktu rehat minimal selama 15 menit.
Selain itu, Kemenkes juga menyebarluaskan informasi bagi masyarakat tentang tips mudik sehat, aman, dan selamat di berbagai media, memasang pesan kesehatan di terminal keberangkatan (Terminal Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kali Deres, Stasiun Senen, Gambir, Pelabuhan Tanjung Priok), bandara, dan rest area di sepanjang jalur mudik.
"Data tahun lalu, kecelakaan ini justru lebih tinggi di jalan non-tol, di Tuban dan Nganjuk, Jawa Timur. Di situ justru kita juga harus siap dalam layanan kesehatan," tambah Menkes.
Menkes Nila mengajak seluruh masyarakat bersama pemerintah untuk berpartisipasi mendukung kelancaran mudik tahun ini.
"Kita bersama-sama memperhatikan keselamatan masing-masing pemudik dan menjaga kesehatan selama mudik," kata Nila.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, Menteri Kesehatan Nila Moeloek menerangkan pemeriksaan kesehatan dilakukan sejak H-10 hingga H+10 Lebaran.
Menkes Nila juga mengatakan akan dilakukan pemeriksaan kesehatan pemudik, pemantauan data morbiditas dan mortalitas saat arus mudik.
"Pemeriksaan itu meliputi wawancara, pemeriksaan fisik, gula darah, kadar alkohol dalam tubuh, dan kadar narkoba. Selain itu pengemudi bus juga perlu memperhatikan waktu istirahat, makan makanan yang sehat, dan lakukan peregangan saat istirahat," kata Menkes.
Menkes mengatakan waktu istirahat dalam berkendara saat mudik dilakukan setiap dua jam untuk pengemudi roda dua, dan setiap empat jam untuk pengemudi roda empat dengan waktu rehat minimal selama 15 menit.
Selain itu, Kemenkes juga menyebarluaskan informasi bagi masyarakat tentang tips mudik sehat, aman, dan selamat di berbagai media, memasang pesan kesehatan di terminal keberangkatan (Terminal Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kali Deres, Stasiun Senen, Gambir, Pelabuhan Tanjung Priok), bandara, dan rest area di sepanjang jalur mudik.
"Data tahun lalu, kecelakaan ini justru lebih tinggi di jalan non-tol, di Tuban dan Nganjuk, Jawa Timur. Di situ justru kita juga harus siap dalam layanan kesehatan," tambah Menkes.
Menkes Nila mengajak seluruh masyarakat bersama pemerintah untuk berpartisipasi mendukung kelancaran mudik tahun ini.
"Kita bersama-sama memperhatikan keselamatan masing-masing pemudik dan menjaga kesehatan selama mudik," kata Nila.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: