Arus Mudik
Dishub Bekasi identifikasi persoalan hambatan terminal jelang mudik
5 Juni 2018 22:39 WIB
Dokumentasi Sejumlah angkutan bus antarkota antarprovinsi dan antarkota dalam provinsi menunggu penumpang di Terminal Induk Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/5/2017). (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Bekasi (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, mengidentifikasi sejumlah persoalan yang berpotensi menghambat kondusivitas kegiatan mudik Idul Fitri 1439 Hijriyah/2018 Masehi di Terminal Induk.
"Salah satu permasalahan krusial adalah terbatasnya kapasitas daerah lingkungan kerja Terminal Induk di Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan lahan parkir bagi kendaraan pengantar," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi Johan Budi Gunawan di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, lahan terminal ideal yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan itu minimal seluas 5 hektare, namun saat ini lahan yang tersedia baru sekitar 1,3 hektare.
Situasi itu membuat area terminal hanya mampu menampung bus dan angkutan umum saja, sehingga kendaraan pribadi pengantar terlantar di sekitar Jalan Cut Meutia.
Selain itu, persoalan berikutnya adalah terbatasnya ruang tunggu penumpang di Terminal Induk Kota Bekasi, sehingga bila terjadi keterlambatan kedatangan bus berpotensi menyebabkan penumpukan penumpang.
"Fanatisme penumpang terhadap Perusahaan Otobus (PO) tertentu mengakibatkan penumpukan penumpang pada trayek-trayek tertentu. Situasi itu juga bisa memicu potensi pelanggaran terhadap tarif angkutan Lebaran," katanya.
Dikatakan Johan, penumpukan penumpang bisa memicu kemacetan di pintu masuk dan pintu keluar terminal. Untuk pintu kelar disebabkan antara lain hambatan samping oleh pedagang yang berjualan di ruas Jalan H Djuanda di sekitar pintu keluar terminal.
Dikatakan Johan, pihaknya telah memastikan kesiapan 644 unit angkutan umum Lebaran yang akan disiagakan selama musim mudik kali ini.
Bus mudik tersebut di antaranya 167 unit Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) trayek Bekasi-Sumatera, Bekasi-Tangerang-Merak, Bekasi-Jawa Tengah, Bekasi-Purwokerto-Pekalongan dan Bekasi-Bogor-Sukabumi.
Sebanyak 119 unit di antaranya adalah bus trayek Bekasi-Jakarta dari PO Mayasari Bakti sebanyak 85 unit dan Transjakarta 34 unit.
Untuk bus antar Kota Dalam Provinsi disiapkan 208 unit trayek Bekasi-Periangan dan sekitarnya, Garut-Tasik-Pangandaraan, Bekasi-Purwakarta-Bandung, Bekasi-Sumedang dan Bekasi-Majalengka.
"Kami juga siapkan 50 unit bus cadangan yang bersifat tentaif dan 100 unit bus bantuan," katanya.
"Salah satu permasalahan krusial adalah terbatasnya kapasitas daerah lingkungan kerja Terminal Induk di Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan lahan parkir bagi kendaraan pengantar," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi Johan Budi Gunawan di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, lahan terminal ideal yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan itu minimal seluas 5 hektare, namun saat ini lahan yang tersedia baru sekitar 1,3 hektare.
Situasi itu membuat area terminal hanya mampu menampung bus dan angkutan umum saja, sehingga kendaraan pribadi pengantar terlantar di sekitar Jalan Cut Meutia.
Selain itu, persoalan berikutnya adalah terbatasnya ruang tunggu penumpang di Terminal Induk Kota Bekasi, sehingga bila terjadi keterlambatan kedatangan bus berpotensi menyebabkan penumpukan penumpang.
"Fanatisme penumpang terhadap Perusahaan Otobus (PO) tertentu mengakibatkan penumpukan penumpang pada trayek-trayek tertentu. Situasi itu juga bisa memicu potensi pelanggaran terhadap tarif angkutan Lebaran," katanya.
Dikatakan Johan, penumpukan penumpang bisa memicu kemacetan di pintu masuk dan pintu keluar terminal. Untuk pintu kelar disebabkan antara lain hambatan samping oleh pedagang yang berjualan di ruas Jalan H Djuanda di sekitar pintu keluar terminal.
Dikatakan Johan, pihaknya telah memastikan kesiapan 644 unit angkutan umum Lebaran yang akan disiagakan selama musim mudik kali ini.
Bus mudik tersebut di antaranya 167 unit Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) trayek Bekasi-Sumatera, Bekasi-Tangerang-Merak, Bekasi-Jawa Tengah, Bekasi-Purwokerto-Pekalongan dan Bekasi-Bogor-Sukabumi.
Sebanyak 119 unit di antaranya adalah bus trayek Bekasi-Jakarta dari PO Mayasari Bakti sebanyak 85 unit dan Transjakarta 34 unit.
Untuk bus antar Kota Dalam Provinsi disiapkan 208 unit trayek Bekasi-Periangan dan sekitarnya, Garut-Tasik-Pangandaraan, Bekasi-Purwakarta-Bandung, Bekasi-Sumedang dan Bekasi-Majalengka.
"Kami juga siapkan 50 unit bus cadangan yang bersifat tentaif dan 100 unit bus bantuan," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: