Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka menguat 16,55 poin atau ,28 persen menjadi 6.031,37 seiring dengan kembali menguatnya Rupiah.

Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 4,17 poin atau 0,43 persen menjadi 966,35.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, mengatakan bahwa pasca-melemah, laju IHSG mampu berbalik menguat. Pelaku pasar memanfaatkan kenaikan sejumlah bursa saham global di akhir pekan sebelumnya untuk kembali masuk.

"Adanya rilis kenaikan manufacturing PMI Indonesia yang dibarengi dengan kembali terapresiasinya rupiah memberikan sentimen positif pada pergerakan IHSG," ujar Reza.

Penguatan saham-saham infrastruktur, aneka industri, dan sejumlah sahan lainnya mampu mendorong IHSG kembali ke zona hijau.

IHSG sendiri diperkirakan akan berada di kisaran support 5.984-5.996 dan resisten 6.032-6.055.

Sebelumnya, IHSG terkoreksi seiring aksi ambil untung dengan adanya rebalancing portofolio dari para pengelola dana, terkait adanya pengumuman dari Morgan Stanley Capital International (MSCI) terhadap perubahan komposisi indeksnya yaitu MSCI Global Standard Index dan MSCI Global Small Cap Index yang berlaku efektif setelah penutupan pada 31 Mei 2018.

Menguatnya laju bursa saham AS dan Eropa pada perdagangan di akhir pekan sebelumnya memberikan sentimen positif pada laju bursa saham Asia di awal pekan. Kenaikan data-data AS, khususnya data-data ketenagakerjaan, memberikan harapan positif akan adanya ekspansi ekonomi AS.

Saham-saham berkapitalisasi besar, terutama dari sektor teknologi, otomotif, hingga perkapalan menjadi incaran pelaku pasar sehingga mampu mendorong sejumlah indeks saham Asia bergerak positif.

Bursa regional sendiri, di antaranya indeks Nikkei naik 21,95 poin (0,1 persen) ke 22.497,89, indeks Hang Seng turun 44,3 poin (0,14 persen) ke 30.953,68, dan Straits Times menguat 16,78 poin (0,48 persen) ke posisi 3.484,26.