Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api (KA) Pariwisata menyatakan kereta dengan fasilitas tempat tidur, "sleeper class", akan diuji coba beroperasi mulai 11-25 Juni mendatang sebagai alternatif transportasi Lebaran bagi pemudik.

Presiden Direktur PT KA Pariwisata Totok Suryono, di Jakarta, Selasa, mengatakan rencananya tiket kereta tidur mulai dijual pada Minggu, 10 Juni mendatang. Kereta "sleeper class" akan dioperasikan oleh PT KA Pariwisata, anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Rencananya tiket ini akan dibuka tanggal 10 Juni. Pembeliannya sama seperti ticketing biasa, menggunakan akses web KAI," kata Totok.

Totok menjelaskan kereta dengan tempat tidur ini akan dirangkaikan dengan kereta eksekutif Bromo Anggrek tujuan Gambir-Surabaya dan Gajayana tujuan Gambir-Malang.

Meski kereta tidur yang diproduksi dari PT INKA (Persero) tersebut ada empat gerbong kereta, PT KA Pariwisata hanya akan mengoperasikan tiga kereta, sedangkan sisanya sebagai cadangan.

"KAI investasinya empat gerbong, rencananya di Bromo Anggrek ada dua perjalanan, satu untuk Gajayana, satu lagi untuk cadangan," kata Totok.

Tarif untuk kereta "sleeper class" untuk sekali perjalanan memang belum ditetapkan, namun PT KA Pariwisata mengestimasi kisaran harga di atas Rp1 juta per orang.

Kereta yang memiliki 18 "seat" penumpang ini memang ditujukan untuk jarak jauh agar pengguna jasa bisa tidur nyaman selama perjalanan.

Selain mendapatkan fasilitas layaknya "first class" di pesawat terbang, yakni tidur dengan nyaman sampai tujuan, penumpang juga mendapat fasilitas TV, musik, wifi, selimut, makanan dan minuman serta toilet eksklusif.