Mahyudin: Masyarakatkan Pancasila bermetode humanis
3 Juni 2018 19:03 WIB
Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar bagi kalangan anak muda di Samarinda, Minggu, (3/6/2018). (MPR RI)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menilai perlunya memasyarakatkan Pancasila khususnya pada generasi muda melalui metode humanis.
"Metode yang humanis agar anak muda ikut mempunyai tanggung jawab terhadap bangsa dan negara," ujarnya saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar bagi kalangan anak muda di Samarinda, Minggu.
Mahyudin, dalam keterangan tertulis yang disampaikan MPR, menyebutkan bahwa bila masyarakat paham dan sadar akan pentingnya Empat Pilar, maka sosialisasi Pancasila tidak hanya menjadi tanggung jawab MPR, namun menjadi tanggung jawab semua.
"Memahami Pancasila, UUD tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika untuk merawat dan menjaga Indonesia," katanya.
Ia menilai, khusus untuk generasi muda, sosialisasi penting diberikan karena mereka adalah penerus bangsa. Apalagi, anak muda bersifat tak sabaran, jiwa muda penuh gejolak, sehingga menjadi alasan pentingnya sosialisasi Pancasila.
Sosialisasi Empat Pilar, menurut Mahyudin, merupakan amanat UU. No. 17 Tahun 2014. Di masa reformasi, bangsa ini tak memiliki haluan negara. Akibatnya ketika presiden, gubernur, dan bupati beda partai politik membuat pembangunan antara pusat dan daerah tak nyambung.
"Sekarang pembangunan hanya berdasarkan visi dan misi presiden atau kepala daerah. Dengan adanya haluan negara maka pembangunan tak dilakukan semaunya sendiri," papar politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu.
Lebih lanjut, kesadaran masyarakat lainnya dalam mengevaluasi reformasi adalah keinginan kembali mengangkat nilai-nilai Pancasila. Dalam masa reformasi, lembaga BP7 dibubarkan, Penataran P4 dan PMP ditiadakan.
"Metode yang humanis agar anak muda ikut mempunyai tanggung jawab terhadap bangsa dan negara," ujarnya saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar bagi kalangan anak muda di Samarinda, Minggu.
Mahyudin, dalam keterangan tertulis yang disampaikan MPR, menyebutkan bahwa bila masyarakat paham dan sadar akan pentingnya Empat Pilar, maka sosialisasi Pancasila tidak hanya menjadi tanggung jawab MPR, namun menjadi tanggung jawab semua.
"Memahami Pancasila, UUD tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika untuk merawat dan menjaga Indonesia," katanya.
Ia menilai, khusus untuk generasi muda, sosialisasi penting diberikan karena mereka adalah penerus bangsa. Apalagi, anak muda bersifat tak sabaran, jiwa muda penuh gejolak, sehingga menjadi alasan pentingnya sosialisasi Pancasila.
Sosialisasi Empat Pilar, menurut Mahyudin, merupakan amanat UU. No. 17 Tahun 2014. Di masa reformasi, bangsa ini tak memiliki haluan negara. Akibatnya ketika presiden, gubernur, dan bupati beda partai politik membuat pembangunan antara pusat dan daerah tak nyambung.
"Sekarang pembangunan hanya berdasarkan visi dan misi presiden atau kepala daerah. Dengan adanya haluan negara maka pembangunan tak dilakukan semaunya sendiri," papar politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu.
Lebih lanjut, kesadaran masyarakat lainnya dalam mengevaluasi reformasi adalah keinginan kembali mengangkat nilai-nilai Pancasila. Dalam masa reformasi, lembaga BP7 dibubarkan, Penataran P4 dan PMP ditiadakan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018
Tags: