Bandung (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengklaim bahwa Joko Widodo (Jokowi) akan rugi , apabila tidak memilih dirinya sebagai calon wakil presiden dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.

"Ya rugi pasti, dari dulu sudah saya omongkan, sangat rugi," ujar Cak Imin saat mengunjungi Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat di Jalan Terusan Galunggung, Kota Bandung, Minggu.

Baca juga: Ini alasan Cak Imin semangat jadi cawapres

Apabila Jokowi bersanding dengannya sebagai pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019--2024, Muhaimin menegaskan, maka kesempatan menang akan semakin besar berdasarkan pada jumlah anggota Nahdlatul Ulama (NU) yang besar dan solid.

Selain itu, ia mengemukakan, daya tawar lainnya adalah banyaknya dukungan dari relawan maupun komunitas melalui pos komando (posko) yang menginginkan agar Jokowi memilih Cak Imin sebagai pendamping di Pilpres 2019.

"Kita sudah ada Cinta, Cak Imin Untuk Indonesia, sebanyak 13.000 posko. Join atau Jokowi-Cak Imin sebanyak 15.000 posko. Dua posko ini akan menjadi pilar pemenangan kita," katanya.

Baca juga: Mungkin ada poros ketiga, kata Ketua Umum PKB

Selain itu, Muhaimin mengklaim raihan suara dari NU, kiai dan pesantren bisa menentukan kemenangan di Pilpres 2019, sehingga dirinya berusaha untuk terus meyakinkan Jokowi agar mau meminangnya.

"Tentu yang paling penting NU se-Indonesia solid, PKB solid, pesantren dan kiai solid. Lalu konsep dan perencanaan tentang 2019--2024 semakin jelas, itu yang akan berkontribusi bagi Pak Jokowi," kata mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) itu.

Saat ditanya wartawan mengenai kemungkinan disandingkan dengan calon presiden lain atau memilih maju sebagai capres, Cak Imin mengaku belum memikirkannya, dan optimistis Jokowi akan memilihnya.

"Nanti kita hitung lagi, kita silaturahmi lagi dengan para kiai," demikian Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Cak Imin minta restu Surya Paloh