Jakarta (ANTARA News) - International Finance Corporation (IFC) sebuah lembaga keuangan di bawah Bank Dunia pada 2008 akan membantu pengembangan sektor agribisnis di Indonesia. Country Manager IFC untuk Indonesia dan Malaysia yang baru, Adam Sack di Jakarta, Rabu mengatakan, upaya pengembangan sektor agribisnis tersebut melalui kerjasama dengan bank dalam pemberian kredit usaha kepada petani. "IFC akan memberikan advokasi baik kepada bank maupun petani sehingga mereka bisa memperoleh kredit perbankan dengan mudah," katanya ketika pisah-sambut dengan Country Manager IFC untuk Indonesia dan Malaysia yang lama German Vegarra. Dia mengatakan, saat kerjasama dengan perbankan untuk mengembangkan sektor agribisnis tersebut saat ini telah dilakukan di wilayah Sulawesi Selatan terutama untuk petani jagung, kakao dan rumput laut. Ke depan, tambahnya, upaya pengembangan sektor agribinis di tanah air tersebut akan diperluas untuk seluruh kawasan Sulawesi, Kalimatan, Nangroe Aceh Darussalam, Jawa maupun Nusa Tenggara Timur. Selain kakao, menurut Adam, komoditas yang akan didukung pengembangannya oleh IFC yakni minyak sawit, kopi dan udang. Menurut dia, selain sektor agribisnis, lembaga kerjasama keuangan internasional tersebut juga akan membantu mengembangkan infrastruktur di Indonesia serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pada kesempatan itu Adam juga mengakui, 10 tahun setelah mengalami krisis ekonomi, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan sektor swasta, menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. "Kondisi makro ekonomi yang bagus serta komitmen politik yang kuat untuk meningkatkan iklim usaha merupakan tanda yang baik bagi Indonesia," katanya. Sementara itu German Vegarra mengatakan, selama lima tahun periode kepengurusannya, IFC telah menginvestasikan lebih dari 1 miliar dolar AS pada sektor swasta di Indonesia.(*)