Tallinn (ANTARA News) - Pembangkit listrik tenaga bayu atau angin di Estonia, yang dimiliki oleh pemerintah, meluncurkan tambang mata uang kripto dengan memanfaatkan tenaga angin dari Laut Baltik.

PLTB Salme enam megawatt terletak di Pulau Saareema, di pantai barat Estonia.

“Beruntung sekali teknologi transfer uang dengan blockchain sudah masuk ke pembangkit kami. Semoga ini menjadi kerja sama yang menghasilkan,” kata salah seorang anggota direksi Eesti Elekter, Oleg Sonajlag, dikutip dari AFP.

Menambang mata uang kripto, disebut sebagai cryptomining, misalnya untuk Bitcoin, Ethereum dan Ripple memerlukan komputer bertenaga besar yang akan mengonsumsi listrik dalam jumlah yang sangat besar.

Penambangan mata uang kripto diperkirakan akan efektif jika memiliki sumber daya yang terjangkau, seperti angin.

Eesti Elekter membuat sebuah tempat yang diisi banyak komputer, yang akan menyala selama 24 jam untuk menambang mata uang kripto dari tujuh turbin yang mereka miliki.

“Lebih banyak sinergi dengan teknologi, kami akan semakin bisa berkompetisi di masa depan,” kata Sonajalg.