Semarang (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memberikan ceramah tentang pentingnya cinta dan kasih sayang dalam ajaran Islam pada tarawih keliling di Semarang, Jumat malam.

Nasir menjadi penceramah usai shalat tarawih keliling yang digelar Badan Amalan Islam (BAI) Jawa Tengah di auditorium Universitas Negeri Semarang.

Menurut Nasir, rasa kasih dan sayang (arrahman dan arrahim) menjadi isi dalam Surat Al Fatihah yang merupakan induk Al Quran, sedangkan Al Quran adalah induk dari semua kitab suci.

"Kalau orang Islam tidak punya cinta kasih ya bukan Islam," katanya di depan ratusan jamaah shalat Tarawih.

Nasir mengatakan Islam memberikan kedamaian dan kecintaan dan tuntutan itu sudah sangat jelas dalam Al Quran.

Dia juga menyinggung tentang fenomena yang terjadi di masyarakat ini yang bertolak belakang dengan ajaran Islam yang sangat menjunjung kasih sayang.

Menurut dia, gerakan saat membaca "Allahu Akbar" dalam shalat menunjuk ke arah hati sebagai lambang kelembutan dan kasih sayang, namun saat ini ada orang yang mengucapkan kalimat itu sambil mengancam orang dengan senjata tajam atau golok.

Dia menengarai adanya dosen dan mahasiswa yang terpengaruh dengan paham radikal juga menunjukkan kurangnya rasa kasih sayang.

"Nanti ada dosen mahasiswa yang berpikir radikal berarti tidak ada cinta dan kasih. Ini Tugas rektor untuk meluruskan kembali agar mereka punya cinta dan kasih," katanya.

Baca juga: Wapres harap ICMI punya pemikiran aktual terkait Islam

Baca juga: HNW tegaskan kembali bahwa terorisme bertentangan ajaran Islam

Baca juga: Mahyudin: Pancasila sudah sangat islami

Dia mengatakan rasa cinta dan kasih sayang umat Islam harus ditunjukkan kepada sesama umat Islam, sesama manusia dan sesama bangsa Indonesia.

"Selain cinta sesama Islam, ya cinta sesama manusia. Apapun agamanya dan sukunya maka tetap jaga persaudaraann," katanya.

"Jadilan muslim yg rahmatin lil alamin dan cinta kedamaian di antara kita semua," katanya.

Pada Jumat sore, Mohamad Nasir memimpin khataman (membaca sampai tamat) Al Quran dalam program Kampus Nusantara Mengaji yang dipusatkan di Universitas Diponegoro.

Khataman itu diikuti ribuan mahasiswa dan dosen serta masyarakat sekitar kampus dari berbagai kampus di Indonesia.