Purwokerto (ANTARA News) - Hari Lahir Pancasila 1 Juni merupakan momentum untuk memperkuat rasa kebangsaan dan menghargai perbedaan, kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Ridwan.

"Momentum Hari Lahir Pancasila perlu dimanfaatkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, menjaga kebersamaan, menghargai perbedaan dan memperkuat rasa kebangsaan," katanya di Purwokerto, Kamis.

Hari Lahir Pancasila, kata dia, perlu direfleksikan sebagai bahan renungan guna meneguhkan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

"Bhineka Tunggal Ika akan makin terjaga apabila nilai-nilai Pancasila melembaga di dalam diri setiap anak bangsa," katanya.

Semua elemen bangsa, kata dia, perlu meneguhkan komitmen untuk merawat Pancasila.

"Seluruh komponen bangsa diingatkan untuk senantiasa menjunjung tinggi komitmen dalam mempertahankan ideologi Pancasila," katanya.

Dengan demikian, kata dia, semangat persatuan dan kesatuan akan semakin kuat, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sementara itu, Ketua Pusat penelitian dan Pengembangan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, Prof. Muhammad Fauzan menegaskan, bahwa membumikan dan menghidupkan Pancasila dalam kehidupan nyata sangat penting.

"Euforia memperingati hari jadi Pancasila memang merupakan hal yang penting karena menandai kesadaran masyarakat mengenai Pancasila. Akan tetapi menghidupkan dan membumikan serta mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga sangat penting," katanya.

Selain itu, kata dia, momentum 1 Juni juga dapat menjadi wahana bagi seluruh pihak, untuk meneguhkan kembali nilai-nilai kebersamaan sebagai suatu bangsa yang berbhinneka tunggal ika. Yang berbeda-beda tetapi tetap satu.