Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menolak usulan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat Dadang Soeharto yang mengusulkan nama Aher sebagai nama Masjid Bapenda Jawa Barat yang akan dibangun di atas lahan 855 meter persegi di Komplek Bappenda Jawa Barat Kota Bandung.

"Jangan disebutkan namanya Masjid Aher, karena sudah ada Puncak Aher di Geopark Ciletuh, kemudian ada Ruang Aher di ITB," kata Gubernur Aher usai menghadiri groundbreaking Masjid, Gedung Arsip, Taman Interaktif Bapenda Jawa Barat.

Gubernur Aher malah mengusulkan nama Masjid Bapenda Jawa Barat tersebut adalah Al Akhyar yang artinya yang terpilih atau pilihan.

"Kan biasanya masjid-masjid itu namanya asmaul husna atau bernuansa Islami atau berarti baik. Makanya saya tadi merasa khawatir ketika tadi diusulkan Masjid Aher, jangan lah, khawatir tidak pas karena alasannya tadi," kata dia.

Namun, dirinya berterima kasih dengan niat Kepala Bapenda Jawa Barat yang mengusulkan namanya jadi nama masjid di Kompleks Bapenda Jawa Barat Kota Bandung.

"Enggak perlu lah nama saya jadi nama masjid, cukup doakan saja saya agar jadi nama baik," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bapenda Jawa Barat Dadang Soeharto mengatakan pembangunan Masjid, Taman Interaktif dan Gedung Arsip di Komplek Bappenda Jawa Barat Kota Bandung ditargetkan selesai akhir Desember 2018.

"Insha Allah ini akan menjadi masjid terbesar yang didirikan oleh OPD di Jawa Barat. Bisa menampung sampai 1.000 jamaah lebih. Konsep bangunannya sendiri berbentuk kubah," kata Dadang Soeharto.

Selain Peletakan Batu Pertama, pada kesempatan ini diperkenalkan pula Maskot Bapenda Jabar yakni "Kang Penda". Maskot tersebut merupakan representasi dari Bapenda Jabar untuk menyosialisasikan berbagai program dan inovasi kepada masyarakat dengan tepat guna.

Maskot Bapenda Jabar terdiri dari unsur kearifan lokal Jawa Barat yakni, Kujang, Iket serta Motif Batik sebagai ikon inovasi pelayanan Bapenda Jabar.

Kujang memiliki makna penanaman spirit terhadap nilai nilai organisasi yang sekaligus menjadi kunci kepemimpinan bersama, yang memuat Komitmen (commitment), Unggul (competitiveness), Jujur (integrity), Ahli (professional and accountable), Normatif (normative) serta Gagasan (innovation), yang disingkat menjadi Kujang.

Iket memiliki makna/filosofi mengikat dan mempersatukan. Bentuk Iket yang beragam dalam budaya Sunda menverminkan kekayaan dan keanekaragaman namun tetap dalam kerangka persatuan dan kesatuan.

Iket juga merupakan aksesoris khas Sunda yang terus dilestarikan. Motif Batik pada pakaian yang dikenakan oleh "KANG PENDA" merupakan Ikon Layanan yang menjadi kewenangan Bapenda Jabar meliputi Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Bermotor, Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok. Motif batik yang khas sebanyak lima buah, juga merupakan representasi lima wilayah layanan di Bapenda Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Soal cawapres, Aher katakan itu biar mengalir saja