Angin kencang hancurkan lebih 500 rumah di Yangon, Myanmar
30 Mei 2018 13:03 WIB
Ilustrasi - Angin kencang menghantam jalanan di Nha Trang, saat Topan Damrey melanda wilayah selatan Vietnam, dalam foto yang diambil dari media sosial, Sabtu (4/11). (ANTARA FOTO/@SINITSYN_NIKITA/v)
Yangon, Myanmar (ANTARA News) - Angin kencang, yang ditambah oleh hujan lebat, telah menghancurkan lebih dari 500 rumah di Kotapraja Shew Pyi Tha, wilayah Yangon di Myanmar, demikian laporan media resmi Global New Light of Myanmar.
Angin kencang, yang bertiup cuma beberapa menit setelah fajar pada Selasa (29/5), merobohkan pohon dan menghancurkan banyak rumah, sehingga memutus pasokan listrik di kotapraja tersebut.
Namun, tak ada laporan mengenai korban jiwa.
Kepala Menteri Wilayah Yangon U Phyo Min Thein bergegas ke lokasi dan memimpin operasi pembersihan puing dan pemulihan pasokan listrik.
Tempat penampungan sementara didirikan untuk menampung dan membantu korban yang kehilangan rumah, kata Xinhua.
Pada hari yang sama, hujan lebat dan angin kencang juga menghumbalang cabang pohon di Hmawbi, Dagon Myothit-utara dan kotapraja lain.
Sementara itu, Departemen Hidrologi dan Meteorologi Myanmar mengeluarkan peringatan darurat warna-merah pada Selasa sore bahwa depresi cuaca tropis dalam terbentuk di bagian timur-tengah Teluk Benggala dan topan diperkirakan memasuki daratan daerah pantai di Negara Bagian Rakhine di dekat Ann dalam waktu 12 jam ke depan.
Tim pertolongan melakukan persiapan di 17 kotapraja di Negara Bagian Rakhine termasuk Maungtaw dan Buthidaung setelah peringatan topan dikeluarkan.
Pemerintah lokal telah membekukan layanan saluran air Angumaw-Sittway selama tiga hari, demikian Reuters.
(C003)
Angin kencang, yang bertiup cuma beberapa menit setelah fajar pada Selasa (29/5), merobohkan pohon dan menghancurkan banyak rumah, sehingga memutus pasokan listrik di kotapraja tersebut.
Namun, tak ada laporan mengenai korban jiwa.
Kepala Menteri Wilayah Yangon U Phyo Min Thein bergegas ke lokasi dan memimpin operasi pembersihan puing dan pemulihan pasokan listrik.
Tempat penampungan sementara didirikan untuk menampung dan membantu korban yang kehilangan rumah, kata Xinhua.
Pada hari yang sama, hujan lebat dan angin kencang juga menghumbalang cabang pohon di Hmawbi, Dagon Myothit-utara dan kotapraja lain.
Sementara itu, Departemen Hidrologi dan Meteorologi Myanmar mengeluarkan peringatan darurat warna-merah pada Selasa sore bahwa depresi cuaca tropis dalam terbentuk di bagian timur-tengah Teluk Benggala dan topan diperkirakan memasuki daratan daerah pantai di Negara Bagian Rakhine di dekat Ann dalam waktu 12 jam ke depan.
Tim pertolongan melakukan persiapan di 17 kotapraja di Negara Bagian Rakhine termasuk Maungtaw dan Buthidaung setelah peringatan topan dikeluarkan.
Pemerintah lokal telah membekukan layanan saluran air Angumaw-Sittway selama tiga hari, demikian Reuters.
(C003)
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: