Jakarta (Antara) - Presiden Joko Widodo menyebutkan banyak tokoh Muhammadiyah yang sukses memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan dakwah Islam.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), Ciracas, Selasa, dalam acara penutupan Pengkajian Ramadhan 1439 Hijriah yang digelar Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyadari potensi penggunaan media sosial untuk berbagi informasi, termasuk menyebarkan dakwah Islam seperti misalnya sejumlah tokoh Muhammadiyah yang sukses memanfaatkan hal itu.

"Dakwah pun sekarang juga sudah banyak sekali yang menggunakan Instagram, YouTube, Facebook, dan Twitter. Misalnya di Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin pengikutnya 129 ribu. KH. Haedar Nashir punya follower 12.000. Kan banyak sekali. Ya memang sekarang penggunaan-penggunaan seperti ini sangat efektif," ujarnya.

Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi serupa itu mutlak dilakukan dewasa ini bila tak ingin tertinggal. Namun, di lain sisi, penggunaan untuk hal-hal yang negatif juga mesti mendapatkan perhatian khusus.

"Kalau penggunaannya tidak benar, bisa melenceng ke mana-mana. Sangat berbahaya. Kalau di media sosial kita buka, betapa saling mencela, mencemooh, membuka aib, menyampaikan hal yang buruk-buruk," ucapnya.

Oleh karena itu, Kepala Negara memandang perlunya bagi setiap orang memahami adab dalam bermedia sosial. Salah satunya ialah dengan memperkuat nilai-nilai agama dan budaya Indonesia yang penuh kesantunan.

"Keindonesiaan akan sangat penting dalam membentengi kita. Jangan sampai yang berkaitan dengan budi pekerti dan sopan santun menjadi hilang karena terpengaruh oleh era digital," kata Presiden.

Pada acara itu, Presiden juga menyampaikan ucapan terima kasih bagi Muhammadiyah yang selama ini telah berkomunikasi dengan cara-cara yang baik dengan pemerintah.

Muhammadiyah disebutnya juga kerap memberikan kritik-kritik membangun yang disertai dengan solusi sehingga inilah yang diharapkan dan diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo.

"Saya sangat berterima kasih kepada PP Muhammadiyah yang terus dan selalu berkomunikasi dengan baik dengan pemerintah. Juga memberikan kritik-kritik membangun disertai solusi. Saya kira ini sesuatu yang terus kita kaji masukan-masukan yang ada," katanya.

Pada kesempatan itu Presiden didampingi Mensesneg Pratikno, Mendikbud Muhadjir Effendy, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Baca juga: Presiden Ingatkan siswa terkait penggunaan media sosial