Presiden: fluktuasi mata uang dialami semua negara
29 Mei 2018 15:00 WIB
Presiden Joko Widodo menyebut fluktuasi mata uang termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merupakan fenomena global yang dialami oleh hampir semua negara di dunia. (Hanni Sofia)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyebut fluktuasi mata uang termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merupakan fenomena global yang dialami oleh hampir semua negara di dunia.
"Ini fenomena global. Semua negara mengalami," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menutup acara Pengkajian Ramadhan yang digelar oleh PP Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA) Ciracas, Jakarta Timur, Selasa.
Ia mengatakan telah memerintahkan jajarannya khususnya Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan untuk menyiapkan langkah-langkah konkret dalam mengendalikan fluktuasi nilai tukar rupiah.
Presiden juga mengapresiasi langkah antisipasi yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).
"Kebijakan-kebijakan moneter yang telah diantisipasi dan dilakukan oleh BI saya kira sangat baik," katanya.
Pihaknya sendiri terus menyiapkan langkah-langkah yang memang menjadi wilayah atau dalam kewenangan pemerintah yang riil untuk turut serta membantu BI dalam mengendalikan rupiah.
Presiden kemudian bersyukur bahwa dalam beberapa waktu terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali menguat berkat langkah-langkah yang telah diambil.
"Ya alhamdulillah, kemarin kita lihat sudah mulai di bawah Rp14 ribu (perdolar AS)," katanya.
"Ini fenomena global. Semua negara mengalami," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menutup acara Pengkajian Ramadhan yang digelar oleh PP Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA) Ciracas, Jakarta Timur, Selasa.
Ia mengatakan telah memerintahkan jajarannya khususnya Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan untuk menyiapkan langkah-langkah konkret dalam mengendalikan fluktuasi nilai tukar rupiah.
Presiden juga mengapresiasi langkah antisipasi yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).
"Kebijakan-kebijakan moneter yang telah diantisipasi dan dilakukan oleh BI saya kira sangat baik," katanya.
Pihaknya sendiri terus menyiapkan langkah-langkah yang memang menjadi wilayah atau dalam kewenangan pemerintah yang riil untuk turut serta membantu BI dalam mengendalikan rupiah.
Presiden kemudian bersyukur bahwa dalam beberapa waktu terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali menguat berkat langkah-langkah yang telah diambil.
"Ya alhamdulillah, kemarin kita lihat sudah mulai di bawah Rp14 ribu (perdolar AS)," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: