Kupang (ANTARA News) - Gempa bumi tektonik di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) terjadi akibat aktivitas sesar mendatar.

"Sesuai dengan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar," kata Kepala Stasiun Geofisika Kampung Baru- Kupang, Robert Owen Wahyu, Selasa melalui pesan WhatsApp.

Pada Selasa, dini hari wilayah Sumba Barat, Bima, Sumbawa, dan Mataram diguncang gempa bumi tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=5.6 SR selanjutnya dimutakhirkan menjadi M=5.3 SR.

Gempa tersebut dengan episenterum terletak pada koordinat 9,39 LS dan 118,45 BT tepatnya di laut pada jarak 57 km arah barat Kota Waikahaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, pada kedalaman 20 km.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat menunjukkan guncangan dirasakan di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya dalam skala intensitas III-IV MMI.

Sementara di Bima, Sumbawa, Mataram dalam III MMI.

Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran di dasar laut.

Hal Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike slip fault).

Hingga saat ini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.

Baca juga: Gempa 5,6 SR guncang Sumba barat daya