Jakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Pertamina terus melakukan kegiatan eksplorasi migas dengan melaksanakan pengeboran eksplorasi 27 sumur dengan target temuan sumber daya (2C) sebesar 556 juta barel setara minyak (MMBOE).

"Pertamina tetap agresif mengembangkan sektor hulu, termasuk untuk menambah cadangan dan produksi migas," kata Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam saat buka puasa dengan wartawan di Jakarta, Senin malam.

Sampai Triwulan I, melalui tiga anak perusahaan di sektor hulu, PEP, PHE, dan PGE, Pertamina telah melaksanakan pengeboran enam sumur. Temuan 2 C sebesar 40 MMBOE dari Sumur Merakes-2 yang merupakan kerjasama PHE dan KKKS lain.

"Kinerja hulu Pertamina awal tahun ini cukup menggembirakan, cadangan migas kita terus meningkat," katanya.

Anak perusahaan, Pertamina Eksplorasi Produksi (PEP), lanjut Syamsu, telah menyelesaikan survei Seismic 2D sepanjang 3 km dan Survei Seismic 3D sepanjang 282 km persegi. Sementara itu, Pertamina Hulu Energi (PHE) menemukan sumber daya 2C sebesar 40 MMBOE.

Eksplorasi migas Pertamina, menurut Syamsu, pada tahun 2017 juga mencatat temuan cadangan migas baru di struktur Parang-1 yang merupakan bagian dari? Blok Nunukan, Kalimantan Utara yang berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Struktur tersebut memiliki potensi produksi migas sebesar 569 MMBOE, masing-masing minyak sebesar 374 MMBO dan gas sebesar 1.136 BCF.

? "Kita patut bersyukur karena temuan Parang jadi salah satu dari 10 besar temuan migas 2017 di Asia-Pasifik," katanya.

Saat ini, pemegang hak partisipasi di blok Nunukan terdiri atas PHE sebesar 64,5 persen, selebihnya BPRL Ventures Ind BV sebesar 12,5 persen, dan Videocon Indonesia Nunukan Inc sebesar 23 persen.