Kementerian Agama: Belum ada larangan ziarah Gua Hira
28 Mei 2018 18:47 WIB
Dokumentasi sejumlah orang berziarah di Gua Hira, Jabal Nur, Mekkah, Sabtu (7/11). Gua Hira adalah tempat untuk pertama kalinya Nabi Muhammad SAW menerima wahyu. (ANTARA FOTO/Maha Eka Swasta)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis, mengatakan, belum ada larangan jamaah haji untuk ziarah di Gua Hira sebagai tempat Rasulullah Muhammad SAW menerima wahyu Al Quran pertama.
"Jadi larangan itu ditujukan untuk jemaah umrah. Haji tidak," kata dia, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin.
Pemerintah Arab Saudi juga memberlakukan larangan jemaah umrah untuk ziarah di Gua Hira, Jabal Nur dan Jabal Tsur.
Alasan otoritas Arab Saudi memberlakukan larangan itu karena jemaah dari berbagai negara menggunakan kawasan itu untuk mempraktikkan ritual-ritual yang dinilai tidak sesuai syariah Islam.
Pemerintah Arab Saudi juga khawatir ada praktik ibadah bid'ah oleh jemaah umrah. Untuk menegakkan peraturan itu, otoritas setempat akan memberlakukan denda Rp18 juta bila ada yang melanggar aturan itu.
Apabila jemaah ingin berkunjung ke tempat-tempat itu, maka harus mendapatkan izin dari otoritas setempat.
Lebih dari itu, Lubis mengatakan, Arab Saudi cenderung mempertimbangkan alasan keamanan jemaah umrah saat menuju tempat-tempat itu karena untuk beberapa titik cenderung terjal yang bisa mencelakakan keselamatan.
"Jadi larangan itu ditujukan untuk jemaah umrah. Haji tidak," kata dia, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin.
Pemerintah Arab Saudi juga memberlakukan larangan jemaah umrah untuk ziarah di Gua Hira, Jabal Nur dan Jabal Tsur.
Alasan otoritas Arab Saudi memberlakukan larangan itu karena jemaah dari berbagai negara menggunakan kawasan itu untuk mempraktikkan ritual-ritual yang dinilai tidak sesuai syariah Islam.
Pemerintah Arab Saudi juga khawatir ada praktik ibadah bid'ah oleh jemaah umrah. Untuk menegakkan peraturan itu, otoritas setempat akan memberlakukan denda Rp18 juta bila ada yang melanggar aturan itu.
Apabila jemaah ingin berkunjung ke tempat-tempat itu, maka harus mendapatkan izin dari otoritas setempat.
Lebih dari itu, Lubis mengatakan, Arab Saudi cenderung mempertimbangkan alasan keamanan jemaah umrah saat menuju tempat-tempat itu karena untuk beberapa titik cenderung terjal yang bisa mencelakakan keselamatan.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: