Laporan dari Kuala Lumpur
Jelang musim mudik, KJRI Penang sosialisasi kekonsuleran kepada TKI
28 Mei 2018 18:25 WIB
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) menunggu pendataan oleh petugas BP3TKI saat tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Minggu (27/5/2018). Pemerintah Malaysia melalui Depot Imigresen Bekenu Jabatan Imigresen Malaysia Negeri Sarawak mendeportasi 110 PMI (68 perempuan dan 42 pria) dan delapan anak karena tidak memiliki paspor, izin dan kontrak kerja, serta lari dari majikan. (ANTARA/Reza Novriandi
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Penang menggelar sosialisasi kekonsuleran di sejumlah kantong Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di wilayah setempat menjelang arus mudik Idul Fitri.
"Kami banyak melakukan sosialisasi kekonsuleran kepada teman-teman TKI di wilayah utara Malaysia terutama ke ladang, kilang atau kilang dan tempat-tempat khusus pertemuan masyarakat," ujar Pelaksana Fungsi Konsuler II KJRI Penang, Neni Kurniati di Kuala Lumpur, Senin.
Neni mengatakan tujuan sosialisasi adalah para TKI ketika pulang ke Indonesia agar menggunakan transportasi yang aman karena saat Ramadhan mereka biasanya berbondong-bondong ke Indonesia.
"TKI kita paling banyak dari Medan. Kami imbau agar mereka menggunakan jalur yang benar jangan megambil risiko dengan perahu dan sebagainya," katanya.
Baca juga: Tokoh masyarakat perbatasan Sebatik santuni anak TKI yatim piatu
Baca juga: Tahanan TKI ilegal di Malaysia mencapai 6.315 orang
Baca juga: 700 bus mudik serentak lintasi Tol Jakarta-Cikampek
Dia mengatakan data TKI di Penang yang terdata di Satgas Perlindungan WNI sebanyak 79 ribu orang sedangkan yang tidak terdata lebih besar dari jumlah tersebut.
"Para TKI di Malaysia Utara kebanyakan bekerja di kilang atau pabrik kemudian di sektor konstruksi, ladang, bengkel servis dan pembantu rumah tangga," katanya.
Neni mengatakan kebanyakan para TKI saat mudik melalui jalur selatan di Johor Bahru.
"Tahun 2016 atau awal 2017 banyak sekali kecelakaan kapal karena kapasitas penumpang melebihi muatan," katanya.
Dia mengatakan semenjak awal Ramadhan sudah banyak TKI yang membuat SPLP (Surat Pengganti Laksana Paspor) yang jumlahnya lebih banyak dari biasanya.
"Kami banyak melakukan sosialisasi kekonsuleran kepada teman-teman TKI di wilayah utara Malaysia terutama ke ladang, kilang atau kilang dan tempat-tempat khusus pertemuan masyarakat," ujar Pelaksana Fungsi Konsuler II KJRI Penang, Neni Kurniati di Kuala Lumpur, Senin.
Neni mengatakan tujuan sosialisasi adalah para TKI ketika pulang ke Indonesia agar menggunakan transportasi yang aman karena saat Ramadhan mereka biasanya berbondong-bondong ke Indonesia.
"TKI kita paling banyak dari Medan. Kami imbau agar mereka menggunakan jalur yang benar jangan megambil risiko dengan perahu dan sebagainya," katanya.
Baca juga: Tokoh masyarakat perbatasan Sebatik santuni anak TKI yatim piatu
Baca juga: Tahanan TKI ilegal di Malaysia mencapai 6.315 orang
Baca juga: 700 bus mudik serentak lintasi Tol Jakarta-Cikampek
Dia mengatakan data TKI di Penang yang terdata di Satgas Perlindungan WNI sebanyak 79 ribu orang sedangkan yang tidak terdata lebih besar dari jumlah tersebut.
"Para TKI di Malaysia Utara kebanyakan bekerja di kilang atau pabrik kemudian di sektor konstruksi, ladang, bengkel servis dan pembantu rumah tangga," katanya.
Neni mengatakan kebanyakan para TKI saat mudik melalui jalur selatan di Johor Bahru.
"Tahun 2016 atau awal 2017 banyak sekali kecelakaan kapal karena kapasitas penumpang melebihi muatan," katanya.
Dia mengatakan semenjak awal Ramadhan sudah banyak TKI yang membuat SPLP (Surat Pengganti Laksana Paspor) yang jumlahnya lebih banyak dari biasanya.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: