Cianjur, (ANTARA News) - Belum sempat digunakan perpustakaan SDN Gelarpawitan di Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat, nyaris ambruk karena pembangunannya tidak pernah tuntas.

Perpustakaan yang dibangun mengunakan dana dari Dinas Pendidikan tahun 2012 sebesar Rp80 juta itu, tidak pernah dituntaskan pihak ketiga yang kabur meninggalkan bangunan separuh jalan itu, sehingga keberadaan bangunan dapat mengancam ratusan siswa.

"Ini bukan hanya dialami SDN Gelarpawisatan, banyak sekolah lain yang mengalami hal yang sama. Namun tidak ada tindakan dari dinas ketika kami sudah melaporkan hal tersebut," kata Suhiman (53) guru SDN Gelarpawitan pada wartawan, Senin.

Pembangunanan tidak pernah diselesaikan pihak rekanan, sehinga bangunan untuk perpustakaan itu, tidak pernah digunakan dan saat ini kondisinya nyaris ambruk termakan usia.

"Kami para guru khawatir bangunan tidak tuntas itu dapat ambruk kapan saja dan menimpa anak-anak yang sedang bermain di sekitar bangunan. Kalau diruntuhkan nanti jadi masalah karena belum ada pemeriksaan dari dinas," katanya.

Pihaknya berharap dinas segera turun ke lokasi agar bangunan dapat diratakan dan dilakukan kembali pembangunan karena ratusan siswa di sekolah tersebut berharap memiliki perpustakaan layaknya sekolah lain.

"Kondisinya bangunan saat ini sudah ambruk sebagian, sejak awal pembangunan kami sudah melihat terkesan asal-asalan. Hal yang sama juga terjadi di sekolah lain di wilayah kami ini," katanya.

Komite Sekolah SDN Gelarpawitan Ahmad Sutisna mengatakan jika dalam waktu dekat tidak ada perhatian dari dinas, pihaknya akan meratakan bangunan yang tidak pernah tuntas itu, agar tidak membahayakan siswa.

"Secara tertulis sudah kami layangkan surat ke dinas namun hingga saat ini, belum ada tanggapan sedangkan kondisi bangunan bisa kapan saja ambruk. Harapan kami dinas membangun kembali perpustakaan karena sangat dibutuhkan," katanya.

Baca juga: Perpustakaan Unisma dinamai Joko Widodo