Majuro (ANTARA News) - Kabut asap dari letusan gunung api Kilauea di Hawaii menyelimuti Kepulauan Marshall sejauh 3.700 kilometer pada Minggu (27/5), saat pejabat memperingatkan kabut tersebut akan terus begerak ke arah barat.

Kabut asap, fenomena yang dikenal sebagai "vog" atau kabut asap vulkanis, "menyebar ke seluruh Mikronesia" menurut Badan Cuaca Nasional Amerika Serikat yang berbasis di Guam.

Letusan gunung berapi di Big Island Hawaii saat ini sudah berlangsung empat pekan.

Ahli meteorologi mengimbau warga Kepulauan Marshall yang mengalami gangguan penafasan tetap berada di dalam ruangan, sementara maskapai dan perusahaan pelayaran diperingatkan mengenai "jarak pandang yang lebih pendek".

Badan cuaca Guam menyatakan kabut asap dari Kilauea akan menyebar ke arah barat dan mencapai Kosrae, Pohnpei dan mungkin Chuuk di Federasi Mikronesia dalam beberapa hari ke depan.

Kilauea adalah gunung api paling aktif di dunia dan merupakan satu dari lima gunung api di Big Island Hawaii.

Gunung api itu mulai meletus pada 3 Mei, memicu sekitar 2.000 orang meninggalkan rumah-rumah mereka yang ebrada di pegunungan.

Para ilmuwan meyakini aktivitas vulkaniknya kemungkinan merupakan prekursor bagi letusan besar sebagaimana yang pernah mengguncang kepulauan itu pada pertengahan tahun 1920an, demikian siaran kantor berita AFP. (mu)

Baca juga:
Gumpalan abu vulkanik gunung berapi picu peringatan bahaya di Hawaii
Gunung berapi Kilauea meletus, hancurkan puluhan rumah di Hawaii