Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memerintahkan jajaran pegawainya menyelidiki kemungkinan adanya unsur sabotase dalam peristiwa tercecernya KTP elektronik di kawasan Bogor, Jawa Barat.
"Perintah Mendagri kepada Sekjen, Irjen dan biro hukum, segera turun lakukan investigasi di Ditjen Dukcapil siapa yang tanggung jawab dan pasti ada unsur sabotase, walau KTP-e rusak/invalid kenapa tidak langsung dihancurkan dan kenapa harus memindahkan ke gudang Dukcapil di Bogor," kata Tjahjo dalam siaran pers kementerian, Minggu.
"Walau hanya ratusan yang tercecer, dua dus dan tidak ada nama palsu, WNA atau apa pun, harusnya tetap waspada kalau disalahgunakan," ia menambahkan.
Tjahjo meminta kepolisian juga mengusut peristiwa itu.
Selain itu dia memerintahkan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil segera menghancurkan KTP elektronik yang rusak/invalid.
"Jangan dibawa-bawa ke gudang, waspada disalahgunakan. Selasa besok harus selesai usulan mutasi pejabat Dukcapil yang harus bertanggung jawab, di-nonjob-kan. Saya berpendapat sebagai Mendagri, ini sudah bukan kelalaian tapi sudah unsur kesengajaan, demikian penjelasan saya," ujar Tjahjo.
Sebelumnya beredar video yang menunjukkan sejumlah KTP elektronik tercecer di kawasan Bogor, Jawa Barat. Alamat yang tertera pada KTP-KTP elektronik tercecer itu Sumatera Selatan.
Menurut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, KTP elektornik yang tercecer itu merupakan KTP elektronik yang rusak/invalid yang hendak dibawa dari gudang sementara di Pasar Minggu ke gudang Kementerian Dalam Negeri di Bogor.
Baca juga: KTP-e yang tercecer di Bogor invalid menurut Kemendagri
Mendagri perintahkan jajarannya selidiki KTP-e tercecer
27 Mei 2018 14:30 WIB
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kedua kanan). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: