Kota Gaza (ANTARA News) - Pesawat Israel menyerang dua posisi Hamas di Jalur Gaza pada Sabtu malam (26/5), tetapi belum ada laporan tentang korban jiwa menurut sumber keamanan Palestina di wilayah pesisir itu.
Salah satu target serangan adalah fasilitas sayap militer gerakan Islamis itu, Brigade Ezzedine al-Qassam, di kota kecil Raffah menurut sumber-sumber keamanan, sementara sasaran lainnya hanya mereka gambarkan sebagai satu situs Hamas yang ada di tengah jalur tersebut.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat tempur mereka menyerang "target militer di sebuah kompleks milik organisasi teror Hamas di Jalur Gaza selatan." Mereka tidak mengonfirmasi serangan kedua.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa operasi tersebut untuk membalas serangan singkat di sepanjang perbatasan Gaza sebelumnya pada hari itu oleh pengunjuk rasa Palestina yang segera melarikan diri ke wilayah Palestina.
Mereka menambahkan bahwa serangan tersebut juga merupakan balasan atas upaya warga Palestina merusak pagar perbatasan dan "infrastruktur keamanan" selama protes yang masing berlangsung di perbatasan.
Sedikitnya 116 warga Palestina tewas akibat tembakan Israel di Jalur Gaza sejak protes massal meletus pada 30 Maret menurut penghitungan yang baru-baru ini dirilis oleh Kementerian Kesehatan di jalur yang dikelola Hamas tersebut. Sementara dari pihak Israel tidak ada yang terbunuh.
Demonstrasi dalam skala yang lebih kecil masih berlanjut sejak puncak aksi protes pada 14 Mei, ketika sedikitnya 61 orang Palestina dibunuh saat puluhan ribu warga Gaza berunjuk rasa menentang pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, demikian siaran kantor berita AFP.(kn)
Baca juga:
Puluhan warga Palestina tewas di Gaza
Netanyahu bela penggunaan kekuatan di perbatasan Gaza
AS salahkan Hamas atas kerusuhan mematikan di perbatasan Gaza
Israel kembali serang posisi Hamas di Jalur Gaza
27 Mei 2018 10:46 WIB
Arsip Foto. Bocah Palestina digendong melihat lokasi serangan udara Israel, di selatan kota Gaza, Minggu (18/3/2018). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: